Kamal Adwan
Di rumah sakit Kamal Adwan, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pasukan Israel mengusir ratusan pengungsi internal, dan mengevakuasi pasien yang terluka serta staf medis ke halaman rumah sakit.
Mengutip laporan kementerian, Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia “sangat khawatir” dengan situasi ini.
Militer Israel mengatakan rumah sakit tersebut digunakan sebagai "pusat komando dan kendali" Hamas dan tentara telah menahan sekitar 80 pejuang militan sebelum meninggalkan lokasi tersebut pada Sabtu. Pihak berwenang Gaza mengatakan sekitar 70 staf medis ditahan oleh Israel, termasuk kepala rumah sakit.
Video yang diperoleh Reuters menunjukkan dua mayat dalam kain kafan, seorang anak laki-laki yang terluka bersama dengan sebuah mobil yang rusak, dinding yang hancur dan terbakar serta tumpukan barang-barang yang ditinggalkan di rumah sakit. Reuters tidak dapat menentukan penyebab korban jiwa atau cedera.
“Mereka menggerebek gedung tersebut, dan mereka membawa seluruh karyawan untuk diselidiki, dan orang-orang yang terluka juga sedang diselidiki,” kata Ahmed Al Kahlot, seorang dokter di rumah sakit tersebut.
Militer merilis video, Sabtu, yang menunjukkan tentara menembaki rumah sakit, menemukan senjata yang disembunyikan di peralatan medis, dan memperlihatkan beberapa senjata dan granat.
Reuters tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.
Reuters juga tidak dapat memverifikasi laporan, termasuk dari Menteri Kesehatan Palestina Mai AlKaila, yang mengutip para saksi yang mengklaim warga sipil terkubur di bawah tanah yang dipindahkan oleh buldoser tentara Israel di sekitar rumah sakit.
Pejabat kesehatan Gaza, Munir Al-Bursh, menuntut penyelidikan internasional atas apa yang disebutnya sebagai "kejahatan yang disengaja" oleh Israel di rumah sakit Kamal Adwan.
Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai tuduhan tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor: Israel Menemukan 'Terowongan Hamas Terbesar' dekat Perbatasan Gaza