TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih kembali memperingatkan Korea Utara tentang nuklir. Setiap serangan nuklir terhadap Amerika Serikat, akan membuat rezim Kim Jong Un berakhir.
Pernyataan bersama Kelompok Konsultasi Nuklir AS-Korea Selatan juga menegaskan kembali bahwa setiap serangan nuklir yang dilakukan Pyongyang terhadap Korea Selatan akan ditanggapi dengan respons yang cepat, luar biasa, dan tegas.
“Amerika Serikat menegaskan kembali komitmennya yang teguh untuk memberikan pencegahan yang lebih luas terhadap Korea Selatan (Republik Korea) yang didukung oleh seluruh kemampuan AS termasuk nuklir,” demikian pernyataan yang diterbitkan oleh Gedung Putih.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengeluarkan peringatan serupa dan tegas pada April. Biden mengatakan bahwa setiap serangan nuklir oleh Korea Utara akan mengakibatkan berakhirnya pemerintahan Pyongyang.
Lima bulan sebelumnya, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memperingatkan bahwa setiap serangan nuklir yang dilakukan Korea Utara terhadap AS atau sekutunya akan berarti “berakhirnya rezim Kim.”
Korea Utara tahun lalu mendeklarasikan dirinya sebagai negara dengan kekuatan nuklir. Korea Utara telah berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah menghentikan program nuklirnya, yang dianggap sebagai hal yang penting untuk kelangsungan hidup negara tersebut.
Bulan Pyongyang menempatkan satelit mata-mata militer ke orbit. Sejak saat itu, Korea Utara mengklaim bahwa mata mereka di langit sudah menyediakan gambar-gambar situs militer utama AS dan Korea Selatan.
AL ARABIYA
Pilihan editor: Ukraina Masukkan Pemimpin Gereja Rusia dalam Daftar Pencarian Orang