3. Wabah meningitis dan kolera
Penutupan Ka’bah juga pernah terjadi akibat kehadiran penyakit kolera dan meningitis yang menyebar di Hijaz, semenanjung Arab pada abad ke-19. Tercatat, wabah itu menyebabkan sekitar 8.000 orang harus kehilangan nyawa.
Mengetahui besarnya dampak dari dua penyakit tersebut, otoritas Arab Saudi tidak mengizinkan jemaah datang ke Mekah pada 1837 hingga 1892. Mesir bahkan mendirikan tempat karantina di jalanan menuju Mekah guna mencegah penularan penyakit mematikan itu.
4. Perebutan Ka’bah
Pada 20 November 1979, Juhayman Al Otaybi dan pasukannya menyerang Ka’bah lantaran menyatakan keinginannya untuk membubarkan rezim Saudi. Dia juga menuntut pemerintah setempat untuk mengakhiri hubungan dengan Amerika Serikat, menghentikan penjualan minyak bumi ke negara-negara Barat, dan menutup pangkalan militer asing.
Akibatnya, Komite Cendekiawan Tinggi Kerajaan Saudi mengeluarkan fatwa agar pemerintah melancarkan aksi bersenjata untuk menghentikan pemberontakan tersebut. Selama penyerbuan, Ka’bah ditutup selama dua minggu.
5. Pandemi Covid-19
Penutupan Ka’bah akibat wabah penyakit juga terjadi selama Covid-19 menyerang dunia. Setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan Covid-19 sebagai pandemi, Pemerintah Arab Saudi menghentikan seluruh kegiatan di Mekah dan Madinah, sehingga berimbas pada pembatasan umrah dan haji pada 2020-2021.
MELYNDA DWI PUSPITA
Pilihan Editor: Israel Waswas Hamas Melarikan Diri dan Selundupkan Tahanan lewat Terowongan