Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sengsara Pengungsi Palestina di Gaza, Hujan Deras Picu Banjir di Tenda Pengungsian

image-gnews
Pengungsi Palestina, yang meninggalkan rumah mereka karena serangan Israel, berjalan di samping tenda setelah hujan lebat di kamp tenda, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Desember 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Pengungsi Palestina, yang meninggalkan rumah mereka karena serangan Israel, berjalan di samping tenda setelah hujan lebat di kamp tenda, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Desember 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Angin kencang dan hujan deras pada Rabu malam, 13 Desember 2023 memperburuk keadaan bagi pengungsi Palestina di Gaza. Hujan merobek dan membanjiri tenda-tenda plastik tipis, membasahi pakaian dan selimut serta membuat orang-orang terutama bayi, anak-anak dan lansia, kedinginan.

Di tenda kemah di Rafah, yang terletak di daerah berpasir yang dipenuhi sampah, para pengungsi membawa ember pasir untuk menutupi genangan air di dalam atau di luar tenda mereka dan menggantungkan pakaian yang basah setelah diguyur hujan semalaman.

Tidak semua keluarga mempunyai tenda yang layak untuk menghadapi cuaca ini. Ada yang menggunakan terpal atau plastik tipis tembus pandang yang kegunaan aslinya adalah untuk melindungi barang, bukan tempat berlindung bagi orang. 

Banyak tenda yang tidak memiliki alas, sehingga orang-orang menghabiskan malamnya dengan meringkuk di atas pasir basah. Robekan terlihat di tenda plastik milik keluarga lain, dan beberapa di antaranya menunjukkan genangan air di dalamnya.

Banyak pengungsi kini berada di Gaza selatan, menyusul perintah berkali-kali dari pasukan Israel agar mereka berevakuasi dari utara.

Rafah, yang berbatasan dengan Mesir, adalah bagian paling selatan Jalur Gaza, tempat orang-orang berdatangan dalam jumlah besar untuk mencari perlindungan dari pertempuran sengit antara Israel dan Hamas di utara dan selatan.

Puluhan ribu pengungsi yang tiba di Rafah sejak 3 Desember terus menghadapi kondisi yang sangat padat baik di dalam maupun di luar tempat penampungan. Mereka kekurangan makanan, air, tempat tinggal, kesehatan, dan perlindungan, menurut laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN OCHA) pada 12 Desember 2023.

Tanpa adanya toilet yang memadai, kebiasaan buang air besar di tempat terbuka semakin marak, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan penyebaran penyakit lebih lanjut, terutama saat hujan dan banjir.

“Kami menghabiskan lima hari di luar ruangan. Dan kini hujan membanjiri tenda,” kata warga pengungsi, Bilal al-Qassas. “Kemana kami akan bermigrasi? Martabat kami hilang. Dimana perempuan bisa buang air kecil? Tidak ada kamar mandi.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pria berusia 41 tahun itu mengatakan, “Kami mulai merindukan kematian. Kami tidak ingin makan atau minum.”

Israel membantah mempunyai rencana untuk mendorong warga Palestina ke Sinai, sementara Mesir mengatakan mereka tidak menginginkan kedatangan massal orang-orang dari Gaza.

Namun, pagar perbatasan Gaza-Mesir telah diterobos di masa lalu, sehingga memicu kekhawatiran bahwa pengungsian yang tidak terkendali dapat kembali terjadi kali ini.

Israel memulai kampanye pengeboman untuk menghancurkan Hamas setelah kelompok tersebut menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober lalu, menewaskan 1.174 warga Israel.

Sejak itu, pemboman dan pengepungan Israel telah menewaskan sedikitnya 18.608 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan Palestina. Ribuan orang lainnya dikhawatirkan terkubur di reruntuhan.

Pilihan Editor: Pengungsi Gaza Terpojok di Rafah, Tetap Terancam Serangan Udara Israel

REUTERS | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

1 jam lalu

Pengunjuk rasa pendukung Palestina di Gaza berdiri di dekat barikade di sebuah perkemahan di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 1 Mei 2024. Ketegangan meningkat di kampus-kampus Amerika ketika para pendukung pro-Israel menyerang perkemahan pengunjuk rasa pro-Palestina di UCLA. REUTERS/David Swanson
Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.


Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

3 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, selama perjalanan selama seminggu yang bertujuan meredakan ketegangan di Timur Tengah, di Hotel David Kempinski, di Tel Aviv, Israel, 9 Januari 2024. REUTERS/Evelyn Hockstein/Poo
Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.


Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

7 jam lalu

Ilustrasi banjir. TEMPO/Subekti
Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania


PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

21 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut


Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

1 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah


Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Polisi berjaga di dekat perkemahan pengunjuk rasa yang mendukung warga Palestina di halaman Universitas Columbia, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 30 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina


Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

1 hari lalu

Petugas membersihkan meja di restoran McDonalds yang kosong akibat boikot merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung di Kairo, Mesir, 20 November 2023. REUTERS /Mohamed Abd El Ghany
Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza


Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

1 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich berbicara pada konferensi pers setelah mengumumkan akan menandatangani perintah untuk menyita dana Otoritas Palestina dan mentransfernya kepada keluarga korban serangan Palestina, di Kementerian Keuangan Israel di Yerusalem, 8 Januari 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.


Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

1 hari lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Jim Hollander, Pool
Benjamin Netanyahu Pastikan Tetap Ingin Serang Rafah

Benjamin Netanyahu memastikan akan melancarkan operasi militer melawan Hamas di Rafah, selatan Gaza, tak peduli apakah akan tercipta kesepakan


30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.