TEMPO.CO, Jakarta - Jalan bebas hambatan di Kota Los Angeles, California, Amerika Serikat diblokir pada Rabu oleh pengunjuk rasa Yahudi-Amerika yang menuntut gencatan senjata di Gaza.
Organisasi progresif IfNotNow, sebuah kelompok Yahudi pro-Palestina yang mendukung penghentian dukungan AS terhadap Israel, mengatakan bahwa merekalah yang mengorganisir protes tersebut bertepatan dengan perayaan Hanukkah.
“Pada hari ke-6 Chanukah, @IfNotNowLA memblokir jalan bebas hambatan untuk menuntut gencatan senjata,” tulis kelompok tersebut dalam postingan di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Sebagai orang Yahudi, kami tidak bisa hanya berpangku tangan ketika rakyat Gaza kelaparan dan dibantai atas nama kami. Dan sebagai orang Amerika, kita tidak bisa membiarkan (Presiden Joe) Biden dan Kongres mengirimkan miliaran dana lagi untuk kejahatan perang.”
Postingan IfNotNow juga menampilkan video pengunjuk rasa yang tampak bergandengan tangan dalam barisan yang membentang di jalan bebas hambatan. Mereka juga terdengar menyerukan kalimat “gencatan senjata sekarang.”
Menurut NBC Los Angeles, protes tersebut terjadi di jalan bebas hambatan 110 di pusat kota Los Angeles. Patroli Jalan Raya California juga dilaporkan berada di lokasi kejadian dan mengatakan 75 orang ditangkap dalam protes tersebut. Lalu lintas terhenti selama lebih dari satu jam akibat kejadian tersebut.
Protes di Los Angeles mencerminkan tindakan IfNotNow di Massachusetts bulan lalu.
Para pengunjuk rasa memblokir lalu lintas di Jembatan Universitas Boston yang menghubungkan Cambridge ke Boston pada pertengahan November. Salah satu tujuan mereka yang dilaporkan adalah untuk membuat Senator Elizabeth Warren, yang berasal dari Massachusetts, mendukung seruan mereka untuk gencatan senjata.
Pada Oktober, IfNotNow juga mengorganisir protes di luar rumah Wakil Presiden Kamala Harris di Los Angeles yang mendukung gencatan senjata. Selama berjam-jam, para pengunjuk rasa berada di luar rumah Harris, memegang tanda-tanda termasuk tulisan “Orang-orang Yahudi mengatakan gencatan senjata sekarang. Tidak ada genosida atas nama kami.”
Serangan brutal Israel ke Gaza sejak 7 Oktober telah menewaskan lebih dari 18.600 orang, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Lebih dari 50.000 orang terluka, sekitar 10.000 diantaranya adalah anak-anak yang mengalami amputasi di kaki, tangan maupun keduanya.
Sekita 8.000 warga Gaza dilaporkan masih hilang, sebagian besar berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur dibom Israel. Mereka belum dapat dievakuasi karena Israel memberlakukan blokade di Gaza.
Pilihan Editor: Tentara Israel Dilaporkan Tembak Mati Bayi Baru Lahir, Anak-anak dan Perempuan di Gaza
REUTERS | THE HILL | NBC NEWS