TEMPO.CO, Jakarta - Dua puluh dari 105 tentara Israel yang tewas di Jalur Gaza selama serangan darat tewas akibat tembakan teman dan kecelakaan penembakan, menurut data baru yang dirilis oleh tentara Israel dan dilaporkan oleh media lokal pada Selasa 12 Desember 2023.
Tiga belas di antara mereka tewas akibat tembakan oleh sesama militer Israel – termasuk serangan udara, tembakan tank, dan tembakan senjata – The Times of Israel melaporkan.
Beberapa juga terbunuh karena salah tembak yang tidak disengaja atau karena pecahan bahan peledak yang sengaja diledakkan oleh pasukan Israel.
Media Israel menambahkan bahwa beberapa tentara tewas setelah salah diidentifikasi sebagai pejuang Hamas.
Tentara Israel mengatakan bahwa 435 tentara telah tewas sejak dimulainya konflik Gaza pada 7 Oktober. Sebuah pernyataan militer mengatakan korban jiwa termasuk 107 tentara, yang tewas sejak Israel memperluas serangan daratnya di daerah kantong Palestina yang terkepung pada 27 Oktober.
Menurut rilis tersebut, 1.593 tentara lainnya juga terluka, termasuk 559 tentara, yang terluka dalam operasi darat di Gaza.
Pernyataan militer tersebut dikeluarkan sehari setelah surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan pada Sabtu bahwa lebih dari 5.000 tentara telah terluka di Gaza sejak konflik terbaru dimulai, dengan lebih dari 2.000 tentara secara resmi diakui oleh Kementerian Pertahanan sebagai penyandang cacat.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada bulan Oktober, menewaskan sedikitnya 18.200 warga Palestina dan melukai lebih dari 48.780 lainnya, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong Palestina pada Senin .
Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
Pilihan Editor: Israel Gunakan Bom Fosfor Buatan AS di Lebanon Selatan, Gedung Putih Buka Suara
THE TIMES OF ISRAEL