Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Abaikan Persetujuan Kongres, AS Kirim Belasan Ribu Peluru Tank ke Israel

Reporter

image-gnews
Seorang tentara Israel berjalan di atas tank Merkava dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, Israel 23 November 2023. Tank Merkava menjadi salah satu tank yang digunakan Militer Israel saat menggempur Gaza. REUTERS/Alexander Ermochenko
Seorang tentara Israel berjalan di atas tank Merkava dekat perbatasan Israel-Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, Israel 23 November 2023. Tank Merkava menjadi salah satu tank yang digunakan Militer Israel saat menggempur Gaza. REUTERS/Alexander Ermochenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat telah menggunakan otoritas darurat untuk mengizinkan penjualan sekitar 14.000 peluru tank Merkava ke Israel tanpa persetujuan Kongres, kata Pentagon pada Sabtu.

"Departemen Luar Negeri menggunakan deklarasi darurat Arms Export Control Act untuk peluru tank senilai US$106,5 juta untuk pengiriman segera ke Israel," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

Peluru-peluru tersebut merupakan bagian dari penjualan yang lebih besar yang diminta oleh pemerintahan Biden kepada Kongres untuk disetujui. Paket yang lebih besar bernilai lebih dari US$500 juta mencakup 45.000 peluru untuk tank Merkava Israel, yang dikerahkan dalam serangannya di Gaza hingga telah menewaskan ribuan warga sipil.

Setidaknya 17.700 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Serangan brutal Israel ke Gaza juga membuat lebih dari 48.800 orang terluka.

Keputusan ini hanya sehari setelah AS memveto permintaan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza.

Pemungutan suara tersebut dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu membuat langkah yang jarang terjadi dengan mengaktifkan Pasal 99, yaitu secara resmi memperingatkan dewan beranggotakan 15 negara tersebut mengenai ancaman global dari perang yang telah berlangsung selama dua bulan di Gaza.

Ketika perang semakin intensif, bagaimana dan di mana tepatnya senjata AS digunakan dalam konflik tersebut semakin mendapat sorotan. Meskipun para pejabat AS mengatakan tidak ada rencana untuk memberikan persyaratan pada bantuan militer kepada Israel atau mempertimbangkan untuk menahan bantuan militer apa pun.

Para aktivis hak asasi manusia mengecam penjualan tersebut, dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak sejalan dengan klaim Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri pada Sabtu mengatakan Washington terus menegaskan kepada pemerintah Israel bahwa mereka harus mematuhi hukum internasional dan mengambil setiap langkah yang mungkin untuk menghindari kerugian terhadap warga sipil.

Usulan penjualan tersebut menunjukkan komitmen AS terhadap keamanan Israel dan akan meningkatkan kemampuan pertahanan Israel, kata pejabat itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menetapkan dan memberikan pembenaran rinci kepada Kongres bahwa peluru tank harus segera diberikan kepada Israel demi kepentingan keamanan nasional AS, menurut pernyataan Pentagon.

Penjualan tersebut akan berasal dari inventaris Angkatan Darat AS dan terdiri dari selongsong peluru tank M830A1 High Explosive Anti-Tank Multi-Purpose with Tracer (MPAT) 120mm dan peralatan terkait.

“Israel akan menggunakan peningkatan kemampuan tersebut sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan dalam negerinya,” kata Pentagon, seraya menambahkan bahwa tidak akan ada dampak buruk terhadap kesiapan pertahanan AS akibat penjualan tersebut.

Tank Merkava Israel, yang menggunakan peluru 120mm, juga dikaitkan dengan insiden yang melibatkan kematian jurnalis.

Pada Kamis, penyelidikan kantor berita Reuters mengungkapkan bahwa awak tank Israel membunuh jurnalis Issam Abdallah dan melukai enam wartawan dengan menembakkan dua peluru secara berurutan dari Israel ketika para jurnalis sedang merekam penembakan lintas batas.

Sejak perang Gaza pecah, setidaknya 63 jurnalis telah terbunuh, termasuk 56 warga Palestina, empat warga Israel, dan tiga warga negara Lebanon, menurut pengawas media, Committee to Protest Journalists.

Pilihan Editor: Pemerintahan Biden Desak Kongres AS Setujui Penjualan 45.000 Peluru untuk Tank Israel

REUTERS | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

7 jam lalu

Presiden Iran Seyyed Ebrahim Raisi saat pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Mei 2023. Dalam kunjungan ini akan disepakati beberapa perjanjian yang penting dalam pemajuan hubungan bilateral RI-Iran dan beberapa MoU terutama di bidang ekonomi dan juga penanganan narkotika. TEMPO/Subekti.
Kedutaan Besar Iran Sebut Presiden Iran Ebrahim Raisi Wafat 3 Hari Sebelum ke Indonesia

Kedutaan Besar Iran menyebut Presiden Iran Ebrahim Raisi wafat 3 hari sebelum kunjungan yang direncanakan ke Indonesia pada 23-24 Mei 2024.


Tolak RUU Penyiaran, Gabungan Jurnalis hingga Mahasiswa di Solo Gelar Unjuk Rasa

8 jam lalu

Teatrikal yang diperankan oleh dua jurnalis mewarnai aksi unjuk rasa menolak RUU Penyiaran versi 2024 yang digelar di Plaza Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 21 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Tolak RUU Penyiaran, Gabungan Jurnalis hingga Mahasiswa di Solo Gelar Unjuk Rasa

Aksi penolakan RUU Penyiaran juga mesti terus dilakukan melalui media sosial. Harapannya DPR mendengarkan suara publik.


Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

8 jam lalu

Netanyahu, Yoav gallant, Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan Ismail Haniyeh. REUTERS
Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas


Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

9 jam lalu

Warga Palestina menaiki truk untuk mengambil bantuan yang dikirim ke Gaza melalui dermaga buatan AS, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, terlihat dari pusat Jalur Gaza, 18 Mei 2024. PBB mengatakan bahwa 10 truk berisi bantuan makanan yang diangkut dari lokasi dermaga oleh kontraktor PBB diterima pada hari Jumat di gudang Program Pangan Dunia di Deir El Balah. REUTERS/Ramadan Abed
Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.


Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

10 jam lalu

Sejumlah Pengacara korban serangan Israel di Gaza mengajukan pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional. aa.com.tr
Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.


Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

12 jam lalu

Sistem medis di kota paling selatan Gaza, Rafah, mengalami krisis parah setelah serangan udara Israel.
Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.


Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

15 jam lalu

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS
Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.


Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

16 jam lalu

Former President Donald Trump  Manhattan Criminal Court room during trial  in  NYC  May 13 2024. Trump faces 34 counts of falsifying business records related to the hush money payment to adult film actress Stormy Daniels. He has pleaded not guilty and denied a relationship with Daniels.    Mark Peterson/Pool via REUTERS
Indonesia Perlu Waspada Tiga Hal Ini Jika Donald Trump Menang Pilpres AS

Mantan dubes AS untuk RI menilai ada tiga hal yang Indonesia perlu waspadai jika Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika untuk kedua kalinya.


Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

19 jam lalu

Pemandangan puing-puing helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi di lokasi kecelakaan di sebuah gunung di daerah Varzaghan, barat laut Iran, 20 Mei 2024. Stringer/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh

Amerika Serikat mengaku tidak bisa memberi bantuan kepada Iran saat helikopter yang membawa Ebrahim Raisi jatuh karena alasan logistik.


Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

19 jam lalu

Netanyahu, Yoav gallant, Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan Ismail Haniyeh. REUTERS
Ini 5 Target Penangkapan ICC atas Kejahatan Perang di Gaza

Jaksa ICC telah mengajukan surat penangkapan terhadap lima orang yang dianggap bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan di Gaza.