TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, dalam perjalanan pertamanya ke Meksiko sejak menjabat pada 2021, mengumumkan sanksi terhadap 15 individu dan dua perusahaan Meksiko yang terkait dengan kartel narkoba Beltran Leyva. Langkah ini untuk membatasi aliran fentanil ke AS.
Ini merupakan penerapan pertama sanksi dan dakwaan baru terhadap warga negara Meksiko yang diumumkan pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Rabu, 6 Desember 2023, dalam upaya memperdalam kerja sama dengan pemerintah Meksiko untuk mengekang aliran fentanil ke AS.
Sanksi ini bertujuan untuk mengganggu Organisasi Beltran Leyva, yang digambarkan oleh Departemen Keuangan AS sebagai “salah satu organisasi penyelundup narkoba paling kuat di dunia” dan pemasok utama kokain serta fentanil ke AS.
Departemen Kehakiman AS pada Rabu lalu mengatakan bahwa 60 warga negara Meksiko dan asing telah didakwa melakukan perdagangan narkoba internasional, termasuk 12 orang yang terkena sanksi dan terkait dengan kartel Beltran Leyva.
Departemen Keuangan sebelumnya telah memberikan sanksi kepada anggota kartel tersebut. Bukan hanya Beltran Leyva, departemen itu selama bertahun-tahun juga telah menerapkan sanksi yang bertujuan untuk mendisrupsi aktivitas kartel-kartel tertentu lainnya. Namun tindakan tersebut gagal memperlambat secara keseluruhan aliran obat-obatan terlarang ke AS.
Sementara penetapan sanksi terbaru dikeluarkan berdasarkan perintah eksekutif pada 2021 yang memperluas cakupan kegiatan terkait narkoba, yaitu dengan memasukkan transaksi yang “berkontribusi secara material, atau menimbulkan risiko signifikan yang berkontribusi secara material terhadap” proliferasi obat-obatan terlarang.
“Sekarang kita punya pihak berwenang yang menurut saya akan memudahkan kita memburu perantara yang sebenarnya tidak memperdagangkan fentanil, melainkan barang-barang seperti mesin pembuat pil dan obat-obatan yang tidak dikontrol ekspornya,” kata Yellen kepada wartawan di Kota Meksiko, Rabu.
“Tetapi ketika digunakan sebagai bagian dari kartel untuk memfasilitasi perdagangan narkoba, kita sekarang dapat turun tangan dan memberikan sanksi terhadap entitas tersebut,” tambahnya.
Overdosis opioid, termasuk fentanil, katanya, membunuh lebih dari 1.500 orang di Amerika setiap pekan, menjadikan fentanil sebagai pembunuh terbesar orang berusia 18-49 tahun di AS.
Upaya memberantas perdagangan fentanil ini tidak akan dilakukan sendiri oleh AS, melainkan melalui kerja sama dengan Meksiko.
Selama di sana, Yellen mengunjungi laboratorium pemerintah Meksiko yang memelopori pelatihan anjing untuk mendeteksi bahan kimia prekursor fentanil. Dia akan bertemu dengan menteri keuangan dan kepala bank sentral Meksiko untuk membahas cara-cara meningkatkan pertukaran informasi.
Pada Kamis, 7 Desember 2023, dia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Yellen mengatakan kerja sama dengan Meksiko dalam menegakkan sanksi merupakan bagian penting dalam mewujudkan janji anti-fentanil antara Biden dengan Presiden Cina Xi Jinping.
Biden dan Xi bulan lalu sepakat untuk memperdalam kerja sama guna membendung aliran bahan kimia prekursor fentanil dari Cina, yang sering dicampur oleh geng narkoba Meksiko sebelum didistribusikan di AS.
Pilihan Editor: Anak El Chapo Larang Produksi Fentanil, Narkoba yang Bikin Penggunanya Jadi Zombie
REUTERS