TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 7.800 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel, menurut sebuah organisasi non-pemerintah lokal pada hari Selasa. Para tahanan tersebut termasuk 33 wanita, 166 anak-anak, dan 2.873 orang yang ditahan tanpa diadili atau dituntut berdasarkan kebijakan penahanan administratif Israel yang terkenal buruk.
Temuan ini diungkapkan oleh lembaga non profit Masyarakat Tahanan Palestina.
Sebelum pecahnya konflik Gaza, jumlah tahanan Palestina di penjara-penjara Israel diperkirakan sekitar 5.250 orang, termasuk 1.319 orang yang ditahan tanpa dakwaan atau diadili. “Pasukan Israel menahan 3.580 warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober,” kata LSM tersebut.
Israel melanjutkan serangan udara dan darat pada Jumat di Jalur Gaza setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu dengan Hamas.
Setidaknya 15.899 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 42.000 orang terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Korban tewas Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.
ANADOLU
Pilihan editor: Istri-istri Rusia Minta Suami Mereka Dikembalikan dari Garis Depan Pertempuran