Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Etnis Rohingya dan Uighur yang Terpinggirkan dari Tanah Airnya Sendiri

image-gnews
Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat  di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Sejumlah imigran etnis Rohingya kembali mendarat di pantai desa Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023. Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki, perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Etnis Rohingya dan Uighur adalah dua suku minoritas yang hidup di negara masing-masing, Myanmar dan China, namun seringkali merasa tersia-sia di tanah airnya sendiri.

Dilansir dari britannica.com, Etnis Rohingya merupakan minoritas Muslim di Myanmar yang tinggal di Rakhine, negara bagian termiskin di Myanmar. Sementara itu, etnis Uighur adalah masyarakat berbahasa Turki di pedalaman Asia Tengah bagian Timur, khususnya di negara Tiongkok.

Meskipun kedua etnis tersebut berasal dari negara yang berbeda, keduanya menghadapi tantangan yang serupa, yaitu penganiayaan dan diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Baik etnis Rohingya maupun Uighur mengalami pembatasan hak-hak dasar, termasuk hak pendidikan, kesehatan, dan kebebasan beragama. Kedua etnis tersebut juga telah mengalami konflik yang berkepanjangan, yang telah mengakibatkan jutaan orang terpaksa mengungsi dan kehilangan rumah serta mata pencaharian.

Etnis Rohingya

Etnis Rohingya merupakan minoritas Muslim di Myanmar yang menggunakan bahasa Rohingya dan memiliki kemiripan dengan bahasa Bengali. Dengan sekitar satu juta orang dari total 50 juta penduduk Myanmar, etnis Rohingya bermukim di Rakhine. Asal-usul mereka mencakup bangsa Arab, Moor, Pathan, Moghul, Bengali, dan beberapa orang Indo-Mongoloid.

Pada 1982, pemerintah Myanmar mengeluarkan undang-undang yang menyatakan bahwa hanya warga yang telah menetap di negara tersebut sebelum kemerdekaan pada 1948 yang diakui.

Hanya 135 etnis yang diakui dalam undang-undang tersebut, dan kelompok minoritas yang ingin diakui secara resmi harus membuktikan bahwa nenek moyang mereka telah tinggal di Myanmar sebelum 1823.

Klaim warga Rohingya yang telah bermukim sejak abad ke-15 seringkali tidak diakui oleh pemerintah. Akibat tidak diakui, warga Rohingya sering mengalami diskriminasi dalam memperoleh pendidikan, bekerja, bepergian, menikah, beribadah, dan layanan kesehatan.

Pada 2012, terjadi insiden pembersihan etnis Rohingya di mana sedikitnya 90 orang tewas dan 3.000 rumah hancur akibat kekerasan tersebut. Pemerintah Myanmar membatasi 140 ribu Rohingya dalam kamp pengungsian yang dibatasi dengan kawat berduri.

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) mencatat bahwa sejak 2012, sebanyak 110 ribu warga Rohingya melarikan diri ke Thailand, Filipina, dan Malaysia.

Demonstran etnis Uighur terlibat bentrokan dengan polisi saat aksi protes di depan konsulat Cina di Istanbul, Turki, 30 November 2022. Aksi protes itu menyusul tragedi kebakaran di gedung bertingkat tinggi di Urumqi, Xinjiang, Cina yang menewaskan 10 orang pada 24 November lalu. REUTERS/Dilara Senkaya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Etnis Uighur

Etnis Uighur adalah masyarakat berbahasa Turki di pedalaman Asia Tengah bagian Timur, khususnya di negara Cina. Mereka memiliki sejarah panjang dan pernah menjadi salah satu kekaisaran terbesar di dunia.

Suku Uighur mendirikan Kekaisaran Uighur di daerah Uighur, Toquz Oghuz, Orkhon, Khanate yang membentang dari Laut Kaspia hingga Manchuria yang berdiri dari 745-840 Masehi. Akan tetapi, kerajaan ini diserbu oleh orang Kirgis pada 840 Masehi yang membuatnya bermigrasi ke arah Tien Shan.

Etnis Uighur sebagian besar adalah orang-orang desa yang tinggal menetap di jaringan oasis yang terbentuk di lembah dan lereng yang terletak di Tien Shan, Pamir. Karena tinggal di salah satu wilayah tergersang di dunia, masyarakat Uighur selama berabad-abad telah mempraktekkan irigasi untuk menghemat persediaan air untuk pertanian.

Pada 1950-an, Suku Uighur di Xinjiang yang hidup berdampingan dengan etnis Han, etnis mayoritas Tionghoa yang berbondong-bondong datang ke Xinjiang. Seiring waktu, mereka saling bersitegang akibat kesenjangan ekonomi dan etnis.

Puncaknya pada Juli 2009 ketika 200 orang Han tewas dan 1.700 lainnya luka-luka. Kemudian, otoritas China menanggapi dengan menindak orang Uighur yang dicurigai sebagai pembangkang dan separatis.

Tindakan pihak yang berwenang ini termasuk penembakan, penangkapan, dan hukuman penjara pada 2017. Usaha pemerintah yang paling kontroversial yang ditanggapi dengan protes dari organisasi hak asasi manusia adalah penahanan tanpa batas waktu hingga satu juta orang Uighur di kamp khusus.

Pada Agustus 2018, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Tiongkok untuk mengakhiri penahanan tersebut, namun para pejabat pemerintah membantah keberadaan kamp-kamp tersebut.

M RAFI AZHARI  | ANANDA BINTANG | MUHAMMAD SYAIFULLOH

Pilihan Editor: Pengungsi Rohingya Mendarat Kembali di Aceh, dari Mana Etnis Rohingya dan Kenapa Mengungsi?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

16 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.


Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

18 jam lalu

Li Ran (kanan). Instagram/mumunotinparis
Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.


Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

22 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel


Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas


Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

2 hari lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

PSDKP KKP menangkap kapal asing berbendera Malaysia melakukan illegal fishing di perairan Selat Malaka, Kamis, 25 April 2024. Foto: PSDKP KKP
Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.