TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemuda Inggris tewas saat berperang untuk militer Israel di Jalur Gaza, pejabat militer pendudukan Israel telah mengkonfirmasi.
Binyamin Needham, 19 tahun, baru bertugas di Gaza selama dua hari ketika terbunuh, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh militer Israel. Dia merayakan ulang tahunnya hanya dua minggu sebelum kematiannya.
Militer Israel mengatakan Needham tewas dalam pertempuran jarak dekat setelah unitnya memasuki sebuah gedung dan bertemu dengan militan Hamas.
Surat kabar Israel Haaretz mengatakan tentara tersebut, yang memiliki kewarganegaraan ganda, lahir di Edgware, London utara dan pindah ke Israel pada usia delapan tahun. Dia adalah anak bungsu dari lima bersaudara.
Dia diketahui menjadi warga negara Inggris kedua yang terbunuh saat bertugas di militer Inggris sejak serangan 7 Oktober. Yang pertama adalah Nathanel Young yang berusia 20 tahun.
Needham adalah satu dari tiga tentara yang tewas dalam operasi tempur di Gaza pada Minggu, kata Israel.
IDF mengatakan 75 tentara kini telah tewas dalam operasi di Gaza sejak 7 Oktober, tidak termasuk personel yang tewas dalam serangan itu sendiri.
Pada Jumat, serangan brutal Israel di Gaza dilanjutkan kembali setelah berakhirnya gencatan senjata tujuh hari dimana lebih dari 100 sandera telah dibebaskan dan aliran bantuan ke wilayah tersebut meningkat, meski kini kembali terhenti.
Pilihan Editor: Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
SKY NEWS