TEMPO.CO, Jakarta - Konferensi perubahan iklim PBB atau COP28 yang dilangsungkan di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 30 November sampai 12 Desember 2023 menjadi ajang aksi bela Palestina. Pada Minggu, 3 Desember 2023, lebih dari 100 pengunjuk rasa berkumpul di sela-sela KTT ini untuk menyerukan gencatan senjata dalam perang Israel di Gaza.
Protes ini merupakan pemandangan yang jarang dilihat di UEA, negara yang kebebasan berekspresi rakyatnya cenderung dibatasi. UEA tidak terlalu menoleransi perbedaan pendapat dan melarang kelompok terorganisir seperti partai politik dan serikat buruh. Namun sebagai tuan rumah COP28 tahun ini, negara Teluk tersebut mengizinkan warga protes.
Sambil memegang spanduk yang menyerukan “gencatan senjata” dan “dekolonisasi iklim”, para aktivis di Dubai Expo City meneriakkan kalimat “Bebaskan Palestina”.
“Kami berupaya mengakhiri pengepungan, mengakhiri pendudukan,” kata pengunjuk rasa yang merupakan warga Palestina-Amerika, Tariq Luthun, kepada kantor berita Reuters setelah sebelumnya ikut serta dalam demonstrasi kecil yang menyerukan gencatan senjata.
Sementara itu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu, 3 Desember 2023 di COP28, Konsul Jenderal Israel Liron Zaslanaky mengatakan negaranya sedang berjuang membela diri dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak merugikan warga sipil.
Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 15.500 orang sejak 7 Oktober lalu. Pasukan Israel, yang telah menduduki wilayah Palestina selama puluhan tahun, berdalih melancarkan pengeboman sebagai bentuk balas dendam atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Protes pro-Palestina di COP28 dibayangi dengan ketakutan para aktivis, yang mengatakan mereka khawatir dengan pengawasan UAE.
“Ini adalah ruang politik yang sangat terbatas,” kata Lyndinyda Nacpil, seorang aktivis Filipina yang mengatakan bahwa dia harus mengikuti aturan ketat PBB dalam membantu mengatur demonstrasi besar pada hari Minggu kemarin.
Pengunjuk rasa lainnya mengatakan tidak akan ada keadilan iklim tanpa HAM, namun mereka berhati-hati untuk tidak mengkritik Israel secara langsung demi mematuhi pedoman PBB. Juru bicara COP28 mengatakan UEA melindungi hak untuk melakukan protes karena itu sejalan dengan perjanjian internasional.
Bukan hanya di jalan, perang di Gaza juga menjadi sorotan utama dalam acara COP28 atau saat beberapa pemimpin dunia pada Jumat, 1 Desember 2023, menyuarakan kritik terhadap pengeboman Israel. Meskipun ruang pameran negara-negara biasanya berfokus pada isu-isu terkait iklim, paviliun Israel tahun ini menampilkan buku berisi foto-foto sandera yang diculik oleh kelompok militan Palestina, Hamas.
REUTERS
Pilihan Editor: Jens Stoltenberg Sebut Ukraina Tak Mencetak Kemajuan Apapun
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini