TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Minggu, 3 Desember 2023, menyerang area sekitar Khan Younis di Gaza selatan, yang sebelumnya mereka sebut sebagai zona aman bagi warga Palestina.
Namun kontak senjata dengan Hamas pada jarak sekitar 2 km dari Khan Younis membuat warga yang mengungsi ke daerah itu seperti diminta Israel, khawatir serangan akan mengarah ke mereka.
“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari kepada wartawan di Tel Aviv. “Pasukan ini berhadapan langsung dengan teroris dan membunuh mereka.”
Kamp pengungsi Jabalia di utara Gaza yang dikuasai Hamas termasuk di antara lokasi yang dilaporkan terkena serangan udara. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan beberapa orang tewas akibat serangan udara Israel.
Rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan seorang anak laki-laki yang ditutupi debu abu-abu, duduk menangis di tengah reruntuhan bangunan.
“Ayahku syahid,” serunya dengan suara serak. Seorang gadis dengan kaus merah jambu, juga tertutup debu, berdiri di antara tumpukan puing.
Pemboman dari pesawat perang dan artileri juga terkonsentrasi di Khan Younis dan Rafah, kota lain di selatan Gaza, kata warga, dan rumah sakit berjuang untuk mengatasi aliran korban luka.
Juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, mengatakan militer telah menyerang lebih dari 400 sasaran selama akhir pekan "termasuk serangan udara ekstensif di wilayah Khan Younis" dan juga membunuh Hamas serta menghancurkan infrastruktur mereka di Beit Lahiya di utara.
Serangan terbaru ini terjadi meskipun ada seruan dari Amerika Serikat – sekutu terdekat Israel – agar Israel membatasi kerugian terhadap warga sipil Palestina dalam fase baru serangannya, yang terfokus di wilayah selatan.
REUTERS
Pilihan Editor Top 3 Dunia: Jaksa ICC Pilih Kasih, Jasad Bayi Disebut Boneka, Penikaman di Paris