Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah-kisah Warga Israel yang Dibebaskan Hamas, Lambaian Tangan hingga Surat Terima Kasih

image-gnews
Para sandera yang diculik oleh Hamas pada serangan 7 Oktober di Israel, melambaikan tangan pada pejuang Hamas saat diserahkan pada anggota Komite Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Jalur Gaza, dari video yang dirilis 27 November 2023. Hamas Military Wing/Handout via REUTERS
Para sandera yang diculik oleh Hamas pada serangan 7 Oktober di Israel, melambaikan tangan pada pejuang Hamas saat diserahkan pada anggota Komite Palang Merah Internasional, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel di tengah gencatan senjata sementara, di lokasi yang tidak diketahui di Jalur Gaza, dari video yang dirilis 27 November 2023. Hamas Military Wing/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSesuai kesepakatan dua negara, Israel akan membebaskan 150 warga Palestina yang dipenjara. Sementara itu, pembebasan sandera Hamas akan dilakukan sebanyak 50 orang.

Penyerahan sandera akan dilakukan kedua belah pihak selama gencatan senjata berlangsung sejak 24 November 2023.  Pada tahap awal, Palang Merah Internasional menyatakan Israel membebaskan 39 tahanan Palestina. Sementara itu, Hamas membebaskan 24 sandera yang terdiri dari 13 warga Israel, 10 warga Thailand, dan 1 warga Filipina. 

Terakhir, dua sandera wanita dibebaskan terlebih dahulu pada Kamis, 30 November 2023, beberapa saat setelah tercapai kesepakatan memperpanjang gencatan senjata sehari.

Saat pelepasan sandera Hamas, tampak sebagian besar orang Israel yang dibebaskan berada dalam kondisi fisik baik, mampu berjalan, dan berbicara normal. Hamas menggambarkan perlakuan terhadap sandera secara manusiawi.

Hamas pun mengungkapkan telah memperlakukan para sandera sesuai dengan ajaran Islam untuk menjaga kehidupan dan kesejahteraan mereka, seperti dikutip Reuters

Seorang jurnalis Israel, Alon Ben David menyatakan para tawanan Israel yang ditahan di Gaza selama ini tidak mengalami penyiksaan atau perlakuan yang buruk. "Saya berbicara dengan mereka dan mereka semua mengulangi cerita yang sama: Orang-orang Hamas merawat mereka, memberi mereka makan dan mencoba memberi mereka obat-obatan," ujarnya, seperti dikutip Middle East Monitor.

Secara lebih lengkap, berikut momen mengharukan dan perlakuan Hamas kepada para sandera, yaitu:

Sandera Hamas Memberikan High-Fives Sebagai Salam Perpisahan

Mengacu dailymail.co.uk, sebuah rekaman video menunjukkan sandera Israel memberikan high-fives kepada orang-orang bersenjata Hamas bertopeng ketika diserahkan ke Palang Merah Internasional. Seorang sandera wanita muda terlihat antusias mengucapkan "selamat tinggal" kepada pria bersenjata anggota Hamas bertopeng dan bersenjata. 

Selain itu, sandera Israel yang lebih tua terlihat mengulurkan tangan untuk memberi pria bersenjata lain high-five. Kemudian, ia memberi pria bersenjata ketiga high-five sebelum naik ke van Palang Merah Internasional untuk diserahkan ke IDF. Gadis muda itu terlihat tersenyum sambil mengatakan, “ma'assalamah” kata Arab sebagai perpisahan yang berarti “Damai sejahtera bersamamu.”

Rumah Sakit Anak Schneider Mengungkapkan Sebagian Besar Sandera Israel dalam Keadaan Sehat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut cleburnetimesreview, Rumah Sakit Anak Schneider menyatakan, sebagian besar sandera Israel yang dibebaskan Hamas pada 24 November 2023 berada dalam keadaan sehat. Menurut dokter di rumah sakit tersebut, ada empat wanita dan empat anak yang dibebaskan oleh Hamas sudah melakukan pemeriksaan dengan hasil fisik baik.

Diberi Makan dan Perawatan Medis

Berdasarkan Apnews, menurut salah satu kisah sandera, Yocheved Lipschitz (85 tahun), para penculik (Hamas) merupakan sosok yang percaya pada Al-Quran dan tidak menyakiti sandera. Lifshitz mengungkapkan bahwa sandera diperlakukan dengan baik dan menerima perawatan medis, termasuk obat-obatan. Selain itu, para penjaga juga menjaga kondisi sandera tetap bersih. Sandera diberi satu kali makan keju, mentimun, dan roti pita dalam sehari, termasuk para Hamas.

Dikasih Buah dan Permen

Dikutip aljazeera, seorang ibu asal Israel, Daniel Aloni menulis untuk berterima kasih kepada Brigade Qassam Hamas yang dibebaskan bersama putrinya Emilia. Ia mengungkapkan rasa terima kasih karena telah memberi Emilia permen dan buah. Bahkan, Hamas juga memperlakukan Emilia seperti seorang ratu.

"Aku akan selamanya bersyukur bahwa dia (Emilia) tidak pergi dari sini dengan trauma," tulis Daniel, salah seorang sandera Hamas.

Surat Terima Kasih

Viral surat ucapan terima kasih sandera warga Israel kepada Hamas. 
Surat itu disebut ditulis oleh Danielle Aloni, ibu dari Emilia Aloni yang berusia 5 tahun. Ia mengucapkan terima kasih kepada Hamas karena telah merawat putrinya dengan sangat baik selama 49 hari penahanan mereka di Gaza.

Danielle menuliskan bahwa putrinya, Emilia, merasa bahwa anggota-anggota Hamas terasa seperti temannya. Surat itu ditulis menggunakan bahasa Ibrani yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Arab, yang kemudian tersebar diberbagai media sosial.

Pilihan Editor: Hamas Bebaskan 8 Sandera Israel, Gencatan Senjata Berakhir Jumat Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 jam lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

4 jam lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

5 jam lalu

Sebuah tanda digambarkan di luar kantor Google dekat kantor pusat perusahaan di Mountain View, California, AS, 8 Mei 2019. REUTERS/Paresh Dave
AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

10 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

11 jam lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

11 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

12 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

12 jam lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

13 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

13 jam lalu

Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi simbolik UI Palestine Solidarity Camp di Lapangan Rotunda, Kampus Depok, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.