2. Menteri Spanyol Ione Belarra Pengkritik Genosida Israel di Gaza Dicopot
Pergantian ini seiring dengan pembentukan kabinet baru Spanyol setelah Sanchez kembali dilantik sebagai predana menteri di Negara Matador tersebut. Meski demikian, seperti dilansir Anadolu, Bustinduy memiliki sikap serupa dengan Belarra mengenai serangan brutal Israel di Gaza.
Ia baru-baru ini menyebut tindakan Israel di Palestina “biadab” dan mengatakan bahwa “1 juta anak yang tinggal di neraka … tidak dapat diterima,” mengacu pada situasi saat ini di Gaza akibat serangan Israel.
Pekan lalu, Sanchez mengatakan salah satu prioritas utamanya pada masa jabatan baru ini adalah mengakui Negara Palestina.
Sanchez dalam pidatonya mengatakan bahwa kabinet kali ini adalah tim yang menggabungkan pembaruan dengan tradisi serta pengalaman dengan usia muda.
“Pemerintahan yang terdiri atas perempuan dan laki-laki yang akan memberikan stabilitas negara selama empat tahun ke depan; sebuah tim dengan profil politik yang tinggi untuk jangka waktu yang memiliki profil politik yang tinggi,” kata dia.
Banyak menteri dengan portofolio paling senior tetap memegang jabatan mereka. Ini termasuk para wakil perdana menteri – Nadia Calvino sebagai menteri perekonomian, Yolanda Diaz sebagai menteri tenaga kerja, Teresa Ribera sebagai menteri lingkungan hidup, dan Maria Jesus Montero, yang memegang jabatannya sebagai menteri keuangan tetapi telah naik ke jabatan wakil perdana menteri keempat.
Felix Bolanos, yang secara luas dianggap sebagai tangan kanan Sanchez, juga menempati posisi semakin penting. Ia kini menjadi menteri kehakiman dan kantor presiden. Menteri dalam negeri, pertahanan, luar negeri, dan pertanian tetap sama.
Lihat artikel selengkapnya.
Berita Selanjutnya
Artikel Terkait
-
Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui
-
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat
-
Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!
-
Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang
-
Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza
Rekomendasi Artikel
Video Pilihan
Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui
2 jam lalu
Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat
3 jam lalu
Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.
Orang Tua 900 Tentara Israel Desak Menhan Hentikan Serangan ke Rafah: Ini Jebakan Maut!
4 jam lalu
Orang tua dari lebih 900 tentara Israel yang bertugas di Gaza telah menulis surat yang mendesak militer Israel untuk membatalkan serangan di Rafah
5 Tentara Israel Tewas di Gaza, Tertembak Tank Teman
4 jam lalu
Militer Israel mengatakan lima tentara Israel tewas tertembak tank mereka sendiri di Jabalia.
Ini Rencana Besar Negara-negara Arab untuk Palestina Pascaperang
5 jam lalu
Negara-negara Arab berkumpul membahas masa depan Palestina pascaperang.
Pengungsi Palestina Terlunta-lunta, PMI akan Kirim Bantuan 500 Unit Tenda ke Gaza
7 jam lalu
Sekretaris Jenderal PMI menyatakan akan terus mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza, Palestina, termasuk 500 unit tenda yang bakal dikirim pekan ini
Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas
8 jam lalu
Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.
Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional
8 jam lalu
Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional
8 jam lalu
Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.
Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus
9 jam lalu
Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina