TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu sekali lagi mengkritik Israel atas serangan brutalnya di Gaza. Ia menegaskan ada “banyak bukti” untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
“Ada banyak bukti bagi pemerintah Israel untuk diadili di Pengadilan Kriminal Internasional. Kami akan melakukan segala daya kami untuk memastikan bahwa kejahatan ini dihukum secara tidak memihak,” kata Erdogan saat kembali dari kunjungan sehari ke Jerman.
Berbicara tentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menghadapi peningkatan pengawasan atas kegagalannya mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober, pemimpin Turki tersebut mengatakan: “Netanyahu sudah hampir mati; kami akan segera menyingkirkannya. Mudah-mudahan, Israel akan segera menyingkirkannya. Singkirkan dia, dan semua orang Yahudi di dunia akan singkirkan dia. Saat ini, 60-70% warga negaranya sendiri menentang Netanyahu."
Dia mengatakan Turki telah mendukung warga Palestina di Gaza dan akan terus melakukan hal yang sama. “Israel berusaha menghalangi bantuan dan membuat Gaza kelaparan dan kekurangan makanan dan air. Tapi kami tidak menyerah,” katanya.
“Apa pun hambatannya, kami akan terus menjaga Gaza tetap hidup. Seluruh dunia, khususnya negara-negara Islam, harus bergerak untuk memberikan bantuan.”
Israel terus melakukan serangan udara dan darat di Gaza sejak serangan mendadak Hamas, yang menewaskan sedikitnya 12.000 warga Palestina. Jumlah korban tewas resmi di Israel mencapai sekitar 1.200 orang.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga rusak atau hancur.
Israel telah menentang seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata kecuali semua sandera yang ditangkap oleh Hamas dalam serangan bulan lalu dikembalikan.
Pilihan Editor: Erdogan Sebut Israel Negara Teroris, Serukan Penyelidikan Pembantaian di Gaza
ANADOLU