TEMPO.CO, Jakarta - Kepala badan bantuan Palestina PBB (UNRWA) mengatakan pihaknya telah menerima gambar dan rekaman “mengerikan” yang menunjukkan sejumlah orang tewas dan terluka dalam serangan terhadap “sekolah UNRWA” di baik di utara maupun selatan Gaza.
“Serangan-serangan ini tidak bisa menjadi hal yang biasa, mereka harus dihentikan. Gencatan senjata kemanusiaan tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah postingan di X, dulu Twitter, pada Sabtu 18 November 2023.
Serangan Israel terhadap sekolah-sekolah dan tempat penampungan yang dihuni ribuan pengungsi membuat UNRWA tidak lagi mampu memberikan perlindungan bagi orang-orang yang datang ke tempat tersebut.
Pada Sabtu sedikitnya 50 orang tewas dalam serangan udara Israel ke Sekolah al-Fakhoora, Jabalia, utara Gaza.
Juru bicara UNRWA Tamara el-Rifai mengatakan kepada Al Jazeera sejauh ini 70 gedung UNRWA telah terkena dampaknya.
Berbicara dari Amman, Yordania, el-Rifai mengatakan “Kami sendiri tidak lagi dilindungi,” kata el-Rifai, seraya mengatakan bahwa hingga saat ini 66 orang di tempat penampungan UNRWA masih belum ditemukan, termasuk serangan terhadap al-Fakhoora hari ini.
“Tidak ada tempat di Gaza yang aman.”
Meskipun terjadi serangan terhadap gedung-gedungnya, UNRWA tidak berniat meninggalkan Gaza. “Kami benar-benar penyelamat [bagi rakyat Gaza]… kami tidak akan kemana-mana dan tetap bersama rakyat Gaza.”
Hingga saat ini, 103 pegawai UNRWA di Gaza telah tewas sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
PBB melaporkan bahwa sejak 7 Oktober, 70 gedung dan aset UNRWA terkena dampaknya, dan beberapa di antaranya terkena dampak langsung.
Ini termasuk bangunan yang digunakan sebagai tempat penampungan yang saat ini menampung sekitar 700.000 orang, kata UNRWA dalam sebuah pernyataan.
“Di seluruh Jalur Gaza, tempat perlindungan ini harus menjadi tempat berlindung yang aman, di bawah bendera PBB. Hukum humaniter internasional tidak diragukan lagi bahwa warga sipil dan fasilitas sipil harus dilindungi,” katanya.
Pilihan Editor: Israel Bombardir Sejumlah Sekolah PBB di Gaza, Sedikitnya 70 Orang Tewas
AL JAZEERA