TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, atau UNRWA, mengatakan pada Jumat bahwa mereka membutuhkan 160.000 liter bahan bakar setiap hari untuk melakukan operasi penting di Jalur Gaza.
“UNRWA membutuhkan 160.000 liter bahan bakar setiap hari untuk operasi dasar kemanusiaan,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Awal pekan ini, UNRWA mengeluarkan peringatan untuk menghentikan operasinya di Gaza dalam waktu 48 jam karena kekurangan bahan bakar yang parah.
Meskipun Israel telah melarang masuknya bahan bakar ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober, UNRWA pada Rabu berhasil menerima sejumlah 25.000 liter bahan bakar melalui perbatasan Rafah dari Mesir untuk operasinya.
UNRWA memainkan peran penting sebagai badan utama PBB yang beroperasi di Jalur Gaza, memberikan perlindungan kepada sekitar 830.000 pengungsi Palestina di sekolah-sekolahnya di seluruh Gaza, dan menawarkan mereka tempat berlindung yang aman dari serangan Israel.
Badan PBB tersebut menghentikan operasinya di Kota Gaza dan wilayah utara sementara mereka beroperasi di bagian selatan di bawah serangan gencar Israel.
Sejak 7 Oktober, setidaknya 11.500 warga Palestina telah terbunuh, termasuk lebih dari 7.800 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 29.200 lainnya terluka, menurut angka terbaru dari otoritas Palestina.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut sejak bulan lalu.
Sementara itu, korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.
Pilihan Editor: Truk Pengangkut BBM Masuk Gaza dari Mesir, Pertama sejak 21 Oktober
ANADOLU