TEMPO.CO, Jakarta - Truk pertama yang membawa bahan bakar masuk ke Gaza sejak wilayah itu menjadi tempat pembantaian Israel, akhirnya tiba pada 15 November 2023. Truk tersebut berasal dari Mesir yang bertugas mengirimkan bahan bakar untuk PBB yang ada di sana. Kehadiran truk pertama pembawa bahan bakar tersebut, dirasa tidak akan banyak membantu.
Tibanya truk itu ke Gaza karena Israel memberikan izin masuknya 24 ribu liter bahan bakar disel ke Jalur Gaza untuk PBB di wilayah tersebut. Dari PBB, truk pembawa bahan bakar itu akan didistribusikan lagi. Sebuah sumber menyebutkan bahan bakar itu bukan untuk rumah sakit.
“Bahan bakar ini hanya 9 persen dari yang kami butuhkan setiap hari untuk menjalani aktivitas,” kata Tom White, Direktur UNRWA untuk wilayah Gaza, yang mengkonfirmasi sudah menerima lebih dari 23 ribu liter atau setengah tank.
Sedangkan Direktur UNWRA Philippe Lazzarini mengatakan operasi keseluruhan UNWRA sekarang berada diambang kehancuran. Kondisi ini sangat mengerikan karena bahan bakar digunakan sebagai senjata.
Sejumlah relawan mengatakan kekurangan bahan bakar, yang digunakan untuk sejumlah genset di rumah sakit, penyediaan air bersih, pengolahan limbah dan komunikasi serta distribusi bantuan, telah memperburuk kondisi Gaza yang dihuni 2.3 juta jiwa.
Terbatasnya pengiriman bantuan kemanusiaan yang melintasi Mesir untuk masuk ke Gaza, terjadi sejak 21 Oktober 2023. Namun Israel sudah menolak masuknya bahan bakar ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. PBB memperingatkan dalam beberapa hari terakhir kalau organisasi internasional itu akan segera menghentikan operasi kemanusiaannya karena bahan bakar sudah benar-benar habis.
Kekurangan bahan bakar telah menyembabkan tutupnya sejumlah rumah sakit, toko roti, pompa pengolahan limbah, pabrik-pabrik desalinasi air, dan sumur serta mengancam terputusnya pusat-pusat data telekomunikasi dan titik-titik koneksi dalam tempo 48 jam. Masuknya truk pertama pembawa bahan bakar sebanyak 24 ribu liter ini untuk kebutuhan selama dua hari, di mana 12 ribu liter dijatah per harinya.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Balas Kritikan Presiden Turki
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini