Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dewan Keamanan PBB Setujui Resolusi Jeda Kemanusiaan di Gaza Diperpanjang

image-gnews
Pekerja medis mencoba menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, berusia kurang dari satu tahun yang terluka akibat serangan Israel di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara, dalam gambar diam ini diambil dari video yang diperoleh Reuters, 12 November 2023. REUTERS/Anas al-Shareef
Pekerja medis mencoba menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, berusia kurang dari satu tahun yang terluka akibat serangan Israel di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara, dalam gambar diam ini diambil dari video yang diperoleh Reuters, 12 November 2023. REUTERS/Anas al-Shareef
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - PBB menyetujui sebuah resolusi pada Rabu, 15 November 2023 yang menyerukan jeda kemanusiaan mendesak di Gaza diperpanjang. Wilayah Gaza hingga berita ini diturunkan sedang dibombardir Israel. Resolusi PBB itu juga menyerukan pembebasan sandera segera oleh kelompok Hamas.
 

Kebuntuan di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, berpusat pada perkara “jeda kemanusiaan” atau “gencatan senjata”. Jeda memerlukan waktu yang lebih pendek dibandingkan gencatan senjata, yang harus disetujui oleh pihak-pihak yang bertikai, dalam hal ini Israel dan Palestina.

 
Dipelopori oleh Malta, resolusi tersebut mendapatkan suara setuju dari 12 negara dan tidak ada yang menentang. Sementara tiga negara abstain, yaitu Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat. Perwakilan Malta mengatakan resolusi tersebut berfokus pada penderitaan anak-anak yang terjebak dan mereka yang disandera.

 
Dalam naskah tersebut, negara-negara menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat bagi semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan kelompok lain, terutama anak-anak. Dewan Keamanan PBB juga mendesak pihak-pihak yang terlibat agar jangan merampas layanan penting dan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza.

 
Pengamat Tetap Palestina, Riyad Mansour, menekankan Dewan Keamanan PBB seharusnya sudah menyerukan gencatan senjata sejak lama, dan menekankan jutaan nyawa berada dalam bahaya. Ia pun mengecam pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap 11 ribu warga Palestina, termasuk 5 ribu anak-anak, serangan terhadap rumah sakit dan sekolah, pembunuhan staf PBB, jurnalis, dokter, serta metode propaganda rasis Israel.

 
“Hentikan pembunuhan, hentikan pemindahan paksa, izinkan bantuan kemanusiaan masuk dan lindungi warga sipil dan infrastruktur sipil. Hal ini tidak boleh hanya sekedar kata-kata dalam sebuah resolusi, namun menjadi kenyataan di lapangan,” kata Mansour. 

 
Sebelum teks diadopsi, Rusia mengajukan amandemen pada menit-menit terakhir yang menyerukan gencatan senjata yang mengarah pada penghentian permusuhan. Duta Besar Vassily Nebenzia kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan Rusia abstain karena tidak ada seruan untuk segera melakukan gencatan senjata. 

 
Amandemen tersebut dikalahkan, dengan lima suara mendukung (Brasil, Cina, Mozambik, Rusia, Uni Emirat Arab), satu menentang (Amerika Serikat), dan sembilan abstain (Albania, Gabon, Ghana, Ekuador, Prancis, Jepang, Malta, Swiss, Inggris). Sebagai salah satu negara yang juga abstain, perwakilan Amerika Serikat mengatakan mereka tidak dapat memberikan suara setuju pada resolusi yang tidak mengecam Hamas, yang disebutnya sebagai pihak pemicu konflik ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengaku sangat terkejut karena beberapa anggota dewan tidak mengutuk serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, yang saat itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya.

 
“Apa yang mereka takuti?” ia bertanya. “Mari kita perjelas: Hamas yang menggerakkan konflik ini.”

 
Resolusi ini datang setelah empat upaya gagal Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan nyata pada bulan lalu, untuk mengadopsi resolusi yang juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang ditahan oleh Hamas. Pada Oktober 2023, Rusia dua kali gagal mendapatkan suara minimum yang diperlukan untuk meloloskan resolusi usulannya, Amerika Serikat memveto resolusi yang dirancang oleh Brasil, dan Rusia. Sedangkan Cina memveto resolusi yang dirancang oleh Amerika Serikat.
 

REUTERS

Pilihan Editor: Benjamin Netanyahu Balas Kritikan Presiden Turki

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

59 menit lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.


Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

1 jam lalu

Warga Palestina membawa barang-barang usai serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian


Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

13 jam lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

18 jam lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

21 jam lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Balita Palestina Leila Jeneid, yang menderita kekurangan gizi parah, menerima perawatan di Rumah Sakit Kamal Adwan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas di Gaza di mana kekurangan makanan dan nutrisi penting telah menjadi perjuangan kolektif di daerah kantong tersebut, di Jalur Gaza utara, 26 Maret 2024. REUTERS/Osama Abu Rabee
Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.