TEMPO.CO, Jakarta - Sejak akhir Oktober 2023, situasi konflik atau Perang Israel-Palestina digemparkan dengan pernyataan Hamas. Segala ancaman Israel terhadap Palestina ditanggapi dengan kesediaan Brigade Al-Qassam dengan kekuatan penuhnya.
Brigade tersebut siap menghadapi agresi yang dilakukan Israel dan segala macam serangannya. Bahkan dengan kekuatan tersebut, Hamas menyatakan Netanyahu dan tentaranya tidak akan meraih kemenangan militer apa pun.
Tentu menjadi pertanyaan tersendiri, siapa Brigade Al-Qassam? Dilansir dari European Council on Foreign Relations (ECRF), Brigade Al-Qassam bernama resmi Brigade Izz Al-Din Al-Qassam. Kelompok ini merupakan sayap militer Hamas yang didirikan pada tahun 1991. Brigade Al-Qassam dinyatakan sebagai sayap militer terbaik dengan persenjataan terlengkap.
Basis daerahnya adalah Gaza, di sini mereka sudah banyak melakukan pertempuran dengan Israel. Sebagai pasukan terbaik, Brigade Al-Qassam selalu meningkatkan kapasitasnya. Dalam beberapa tahun terakhir dinyatakan bahwa mereka melakukan eksperimen dalam penggunaan drone dan pasukan komando bawah air.
Dalam menjalankan tugasnya, Brigade Al-Qassam memiliki pasukan keamanan internalnya yang disebut Al-Majd. Tentu hal tersebut dilakukan demi optimalnya perjuangan yang dilakukan. Selain itu, mereka juga berkoordinasi dengan sayap militer lainnya. Meskipun basisnya di Gaza, tetapi mereka juga mengerjakan aktivitas di Tepi Barat.
Brigade Al-Qassam juga diketahui bekerja sama dengan Brigade Martir Al-Aqsa Fatah dan Brigade Al-Quds Jihad Islam. Tepatnya di wilayah kota Jenin, Tepi Barat. Kerja sama tersebut disebut sebagai Batalyon Jenin. Tentu kerja sama ini menguatkan perjuangan yang dilakukan oleh rakyat Palestina.
Dalam melakukan perlawanan terhadap Israel, diketahui Brigade Al-Qassam dipimpin oleh Mohammad Deif. Dalam kepemimpinan, tidak selalu ditemui jalan mulus. Bahkan pada tahun 2014, Israel pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadapnya. Deif lolos, tetapi sayang istri dan kedua anaknya menjadi korban meninggal. Selain itu, beberapa keluarga lainnya pun mengalami luka-luka.
Tentunya Deif tidak sendirian, ia didampingi seorang wakil yang bernama Marwan Issa. Dirinya terlibat banyak sekali perjuangan rakyat Palestina, di antaranya adalah gelombang intifada pertama dan kedua. Dalam gelombang pertama ia ditangkap oleh Israel. Ia ditahan sejak 1987 sampai dengan 1993.
Begitulah profil Brigade Al-Qassam dan pimpinannya yang sampai saat ini masih berjuang dalam perang Israel-Palestina terbaru. Sampai saat ini, mereka terus berjuang baik di Gaza, maupun Tepi Barat. Segala ancaman dan serangan Israel selalu dihadapi oleh sayap militer Hamas terbaik ini.
ECFR.EU
Pilihan editor: DK PBB Bahas Gencatan Senjata Perang Israel-Palestina, Begini Rumitnya Resolusi DK PBB