TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel pada Selasa 14 November 2023 mengkonfirmasi kematian Noa Marciano, seorang tentara wanita yang ditawan di Gaza oleh kelompok militan Palestina Hamas.
Tampaknya ini adalah pertama kalinya Israel mengkonfirmasi klaim Hamas, yang di masa lalu mengatakan bahwa puluhan sandera dari serangan 7 Oktober telah tewas atau hilang di bawah reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel ke Gaza.
Sebuah pernyataan dari militer menyebut Marciano, 19 tahun, sebagai “seorang tentara IDF yang gugur dan diculik oleh organisasi teror,” sehari setelah tentara mengkonfirmasi identitasnya menyusul dirilisnya video oleh Hamas yang menunjukkan wanita muda tersebut disandera.
Sehari sebelumnya, sayap militer Hamas mengeluarkan video Marciano yang mengidentifikasi dirinya dan menyerukan Israel untuk menghentikan kampanye pengeboman, disandingkan dengan foto dirinya yang tampaknya sudah meninggal.
Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, mengatakan Marciano tewas dalam serangan udara Israel. Tentara Israel tidak mengatakan bagaimana dia dibunuh.
Kematian Marciano menambah jumlah tentara Israel yang tewas di Gaza sejak awal perang menjadi 47 orang.
Israel tanpa henti membombardir Jalur Gaza sejak pejuang Hamas melakukan serangan pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel selatan, yang merupakan serangan paling mematikan dalam sejarah negara tersebut.
Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan Hamas dan sekitar 240 orang ditawan, menurut pejabat Israel.
Lebih dari 11.200 orang, sebagian besar warga sipil dan ribuan di antaranya anak-anak, tewas di Gaza dalam serangan balasan Israel, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
Pilihan Editor: Hamas Siap Bebaskan 70 Sandera Wanita-Anak, dengan Syarat Gencatan Senjata 5 Hari
REUTERS | AL ARABIYA