TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel yang didukung oleh angkatan udara menyerbu sebuah kota di Tepi Barat pada Selasa, 14 November 2023, memicu bentrokan yang menewaskan sedikitnya enam warga Palestina, menurut kesaksian petugas medis dan media lokal.
Tentara dan polisi Israel mengatakan pasukan mereka, yang dikirim ke kota Tulkarem untuk menahan tersangka militan, mengalami serangan dan dalam pertempuran kecil setelahnya menewaskan beberapa pria bersenjata Palestina.
Serangan udara Israel menghantam sekelompok warga Palestina yang menembak dan melemparkan bom ke arah kelompok tersebut, tambah pernyataan tentara dan polisi.
Tiga dari enam pemuda terbunuh oleh rudal yang ditembakkan dari sebuah pesawat tak berawak, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA yang mengutip sumber-sumber medis di rumah sakit.
Tidak ada laporan mengenai korban dari sisi Israel dalam insiden tersebut.
Menurut laporan Reuters, tidak ada satu pun korban jiwa yang langsung diklaim oleh faksi-faksi bersenjata yang belakangan ini sedang dihantam secara intens oleh Israel di Tepi Barat, selagi Israel melancarkan perang terhadap kelompok militan Hamas yang memerintah Jalur Gaza dan kelompok Jihad Islam.
Kemarahan atas pertempuran di Jalur Gaza meningkat di Tepi Barat dan banyak wilayah Arab, seiring dengan meningkatnya seruan untuk gencatan senjata di Gaza.
Pasukan nasional dan Islam di Tulkarem berduka atas enam warga Palestina yang terbunuh, menurut laporan WAFA, dan hari ini mengumumkan mogok untuk meratapi para korban jiwa sekaligus mengecam kejahatan dan pembantaian pendudukan.
Dengan terbunuhnya para pemuda tersebut, jumlah korban tewas di Tulkarem sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober lalu meningkat menjadi 32 orang.
REUTERS | WAFA
Pilihan Editor: Pemberontak Myanmar Berusaha Kuasai Perbatasan dengan India