TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hizbullah Lebanon yang kuat mengatakan pada Sabtu, 11 November 2023, bahwa kelompok bersenjatanya telah menggunakan senjata jenis baru dan menyerang sasaran baru di Israel dalam beberapa hari terakhir, dan berjanji bahwa front di selatan akan melawan musuh bebuyutannya tetap aktif.
Itu adalah pidato kedua Sayyed Hassan Nasrallah sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai pada Oktober. Dalam pidato pertamanya awal bulan ini dia mengatakan ada kemungkinan pertempuran di front Lebanon berubah menjadi perang besar-besaran.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan kelompok Syiah Lebanon Hizbullah untuk tidak meningkatkan pertempuran di sepanjang perbatasan.
Nasrallah mengatakan pada Sabtu bahwa ada “peningkatan” dalam operasi Hizbullah di sepanjang garis depan mereka dengan Israel. “Ada peningkatan kuantitatif dalam jumlah operasi, ukuran dan jumlah sasaran, serta peningkatan jenis senjata,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.
Dia mengatakan Hizbullah telah menggunakan rudal yang dikenal sebagai Burkan, yang menggambarkan muatan bahan peledaknya antara 300 hingga 500 kilogram, dan mengonfirmasi bahwa kelompok tersebut telah menggunakan drone bersenjata untuk pertama kalinya.
Nasrallah mengatakan kelompok itu juga menyerang kota Kiryat Shmona di Israel utara untuk pertama kalinya sebagai pembalasan atas pembunuhan tiga gadis dan nenek mereka awal bulan ini.
“Front ini akan tetap aktif,” janjinya.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant membeir peringatan kelompok Hizbullah.
“Hizbullah menyeret Lebanon ke dalam perang yang mungkin terjadi,” kata Gallant kepada pasukannya dalam sebuah video yang ditayangkan oleh saluran televisi Israel. “Mereka melakukan kesalahan dan… mereka yang akan menanggung dampaknya adalah warga Lebanon yang pertama dan terutama. Apa yang kami lakukan di Gaza, dapat kami lakukan di Beirut.”
Hizbullah telah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel sejak 8 Oktober, dan menewaskan sedikitnya 70 pejuangnya. Beberapa warga sipil juga tewas.
Namun serangan balasan sebagian besar terbatas di perbatasan dan Hizbullah sebagian besar menyerang sasaran militer.
Kelompok yang didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada 1982 ini merupakan ujung tombak aliansi yang didukung Teheran dan memusuhi Israel dan Amerika Serikat.
Israel memperketat pengepungannya terhadap Gaza yang dikuasai Hamas setelah serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober oleh kelompok tersebut yang menurut Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, dan sekitar 240 orang diculik sebagai sandera saat kembali ke daerah kantong Palestina.
Otoritas kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang – banyak di antaranya perempuan dan anak-anak – telah terbunuh sejak Israel memulai serangannya di jalur pantai kecil berpenduduk 2,3 juta orang.
REUTER
Pilihan Editor: Pemimpin Arab Saudi dan Negara-negara Muslim Serukan Segera Diakhirinya Perang Gaza