Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rumah Sakit Al Shifa, Sasaran Terbaru Pengeboman Israel di Gaza

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023. REUTERS/Doaa Rouqa
Asap mengepul saat pengungsi Palestina berlindung di rumah sakit Al Shifa, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Hamas dan Israel, di Kota Gaza, 8 November 2023. REUTERS/Doaa Rouqa
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRumah Sakit Al Shifa, yang terkena serangan rudal pada Jumat, 10 November 2023, adalah yang terbesar di Jalur Gaza yang luasnya 360 km persegi.

Dalam beberapa pekan terakhir Israel mengatakan militan Hamas menyembunyikan pusat komando dan terowongan di bawahnya serta rumah sakit lainnya.

Hamas, otoritas kesehatan dan direktur Shifa membantah bahwa kelompok tersebut menyembunyikan infrastruktur militer di dalam atau di bawah kompleks tersebut dan mengatakan mereka akan menyambut baik inspeksi internasional.

Apa itu Al Shifa?

Shifa adalah kompleks bangunan dan halaman yang luas, berjarak beberapa ratus meter dari pelabuhan perikanan kecil di Kota Gaza, diapit di antara kamp pengungsi Beach dan lingkungan Rimal di kota tersebut.

Namanya berasal dari kata Arab yang artinya "penyembuhan" - umum untuk rumah sakit di Timur Tengah.

Sejarahnya

Dibangun pada tahun 1946 pada masa pemerintahan Inggris, dua tahun sebelum Inggris menarik diri dari Palestina. Bangunan ini selamat dari invasi Mesir pada tahun 1948 dan dua dekade pemerintahan militer Mesir.

Pada tahun 1967, Israel merebut dan menduduki Jalur Gaza dan Shifa tetap menjadi titik fokus – jauh sebelum Hamas – di mana banyak warga Palestina ditawan dalam bentrokan dengan pasukan Israel.

Pada 1971, Times of London melaporkan baku tembak antara seorang militan Palestina yang bersembunyi di bawah tempat tidur di ruang perawat dan patroli tentara Israel yang sedang menggeledah rumah sakit.

Pada 1987, selama minggu pembukaan Intifada Pertama melawan pendudukan Israel, The New York Times melaporkan sebuah konfrontasi ketika beberapa ratus warga Palestina di luar Shifa melemparkan batu ke arah tentara Israel sambil berteriak, "Ayo bunuh kami semua atau keluar!"

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Desain Ulang dan Perluasan

Selama tahun 1980an, kompleks rumah sakit ini direnovasi dan didesain ulang oleh arsitek Israel, menurut laporan berita Israel.

Zvi Elhyani, pendiri Arsip Arsitektur Israel, menulis di Ynet pada 9 November: "Dengan bantuan dukungan Amerika, Israel memulai proyek untuk merombak dan memperbesar kompleks rumah sakit. Upaya ini juga melibatkan pemasangan lantai beton bawah tanah. Dalam keadaan yang menyedihkan, wilayah bawah tanah ini telah diambil alih dalam beberapa tahun terakhir oleh Hamas," tulisnya tanpa memberikan bukti klaim tersebut.

Jatuh ke Tangan Hamas

Pada 1994, pasukan keamanan pimpinan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat yang didominasi Fatah memberi hormat kepada bendera Palestina ketika bendera tersebut dikibarkan di atas rumah sakit ketika warga Palestina diberikan otonomi terbatas di Gaza selama proses perdamaian Oslo.

Kendali efektif atas Gaza berpindah dari Otoritas Palestina yang didominasi Fatah ke Hamas setelah kemenangan mengejutkan kelompok Islam tersebut pada pemilu tahun 2006, dan pengambilalihan militer atas Gaza pada tahun 2007.

Selama perebutan kekuasaan antara Fatah dan Hamas menjelang pengambilalihan tersebut, para pejuang dari kedua belah pihak dirawat di Shifa dan rumah sakit lainnya, di bawah suatu bentuk gencatan senjata yang tidak akan merugikan pihak lain yang terluka.

Israel sebelumnya mengklaim bahwa Hamas menggunakan area bawah tanah di Shifa untuk bersembunyi – mereka mengatakan hal yang sama selama perang tahun 2008-2009 yang menewaskan lebih dari 1.400 warga Palestina dan 13 warga Israel. Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi.

REUTERS

Pilihan Editor: Pejabat Gaza: Dua Pasien Meninggal Dunia di Rumah Sakit yang Dikepung Israel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

1 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.


AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

11 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyetujui rencana penjualan senjata berpemandu presisi senilai US$ 735 juta (Rp 10,4 triliun) ke Israel di tengah konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel. Joe Biden menjual bom pintar Joint Direct Attack Munition, atau JDAM, yang dibuat oleh Boeing senilai US dollar 735 juta atau sekitar Rp 10,4 triliun. ausairpower.net
AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.


Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.


AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel ketika pasukan Israel melancarkan operasi darat dan udara di bagian timur Rafah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. Sejumlah tank Israel juga terlihat mengelilingi kota Rafah. REUTERS/Hatem Khaled
AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.


Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Kendaraan militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza selatan, 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.


Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

1 hari lalu

Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.


Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza


Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.


12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr
12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.