Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eks PM Israel Sebut Netanyahu Salah Perhitungan Soal Serangan Hamas

Reporter

image-gnews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan Benjamin Netanyahu hancur secara emosional setelah gagal mengamankan negaranya dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Menurut Olmert, Netanyahu sedang bersiap mengambil kendali keamanan atas seluruh Gaza untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

“(Netanyahu) telah menyusut. Dia hancur secara emosional, itu sudah pasti,” kata Olmert kepada Politico. Ia menambahkan bahwa Netanyahu kini telah menjadi bahaya bagi Israel.

Olmert menekankan prioritas Israel adalah merundingkan tujuan akhir dengan komunitas internasional yang melibatkan kembalinya perundingan mengenai pembentukan negara Palestina. Olmert memperingatkan agar Israel tidak melakukan pengawasan keamanan penuh atas Gaza.

Netanyahu mengatakan pada Senin bahwa negaranya akan menjaga keamanan Gaza setelah perang dengan Hamas berakhir untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Ketika ditanya dalam sebuah wawancara siapa yang harus memerintah Gaza setelah perang, Netanyahu mengatakan bahwa dia yakin Israel akan mengambil tanggung jawab atas keamanan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

Olmert menentang rencana Netanyahu itu. “Bukan kepentingan Israel untuk mengawasi keamanan Gaza,” ujar Olmert. 

“Adalah kepentingan kami untuk dapat mempertahankan diri dengan cara yang berbeda dibandingkan sebelum serangan 7 Oktober. Tapi untuk menguasai Gaza lagi? Tidak," katanya. 

Dalam wawancara dengan Politico, Olmert juga memperingatkan bahwa kesabaran Amerika Serikat dan Eropa, yang merupakan sekutu Israel, mungkin makin menipis setelah Netanyahu dan kabinetnya gagal menguraikan rencana praktis untuk memerintah Gaza setelah mengalahkan Hamas.

“Ada banyak hal yang bisa kami lakukan, tapi kami tidak bisa melakukan semua yang kami inginkan,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Olmert memimpin Israel dari tahun 2006 hingga 2009 sebagai pemimpin dari partai liberal Kadima.

Hanya 27 persen warga Israel percaya bahwa Netanyahu adalah orang yang tepat untuk menjalankan pemerintahan, menurut hasil jajak pendapat baru yang dirilis pada hari Jumat.

Jajak pendapat tersebut dilakukan oleh Lazar Research Institute untuk harian Israel, Maariv. Dalam jajak pendapat itu, popularitas Partai Likud yang dipimpin Netanyahu merosot tajam. Sebaliknya popularitas Partai Persatuan Nasional (National Unity Party) meningkat tajam.

Data tersebut menunjukkan bahwa 49 persen warga Israel percaya bahwa Benny Gantz, pemimpin Partai Persatuan Nasional, adalah pemimpin alternatif untuk menggantikan Netanyahu dan memimpin negara tersebut.

Merosotnya popularitas Netanyahu terjadi setelah serangan Hamas terhadap Israel yang menewaskan 1.400 warga Israel dan menyebabkan lebih dari 200 orang disandera. Lebih dari 10.300 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel, termasuk lebih dari 4.200 anak-anak.

AL ARABIYA 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Panel Pakar, termasuk Amal Clooney, Dukung Jaksa ICC: Ini Alasan Mereka

4 jam lalu

Amal Clooney. REUTERS
Panel Pakar, termasuk Amal Clooney, Dukung Jaksa ICC: Ini Alasan Mereka

Sebuah panel ahli independen termasuk pengacara HAM, Amal Clooney, mendukung keputusan jaksa penuntut ICC


Beda Sikap AS terhadap Surat Penangkapan Putin dan Netanyahu

6 jam lalu

Presiden AS Joe Biden disambut oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat ia mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Beda Sikap AS terhadap Surat Penangkapan Putin dan Netanyahu

AS menolak keras langkah jaksa ICC untuk mengajukan surat penangkapan Netanyahu, sebuah sikap yang berbeda saat Putin ditersangkakan.


Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

6 jam lalu

Netanyahu, Yoav gallant, Yahya Sinwar, Mohammed Deif, dan Ismail Haniyeh. REUTERS
Prancis Dukung Langkah ICC Keluarkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu dan Hamas

Prancis mendukung permohonan jaksa agar hakim ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan petinggi Hamas


Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

7 jam lalu

Warga Palestina menaiki truk untuk mengambil bantuan yang dikirim ke Gaza melalui dermaga buatan AS, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, terlihat dari pusat Jalur Gaza, 18 Mei 2024. PBB mengatakan bahwa 10 truk berisi bantuan makanan yang diangkut dari lokasi dermaga oleh kontraktor PBB diterima pada hari Jumat di gudang Program Pangan Dunia di Deir El Balah. REUTERS/Ramadan Abed
Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.


Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

8 jam lalu

Sejumlah Pengacara korban serangan Israel di Gaza mengajukan pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional. aa.com.tr
Apa yang Terjadi setelah Jaksa ICC Minta Surat Penangkapan untuk Konflik Gaza?

Jaksa ICC sudah mengajukan permohonan surat penangkapan, kini tinggal dunia tinggal menunggu keputusan para hakim ICC.


Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

10 jam lalu

Sistem medis di kota paling selatan Gaza, Rafah, mengalami krisis parah setelah serangan udara Israel.
Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.


Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

11 jam lalu

Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D. (Dok. Sixerhood)
Guru Besar Hukum Internasional UI Prediksi Iran akan Tetap Dukung Hamas setelah Ebrahim Raisi Wafat

Hikmahanto Juwana optimis Iran akan tetap mendukung Hamas pasca-wafatnya Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter


Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

13 jam lalu

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS
Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.


Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

16 jam lalu

Sejumlah Pengacara korban serangan Israel di Gaza mengajukan pengaduan ke Pengadilan Kriminal Internasional. aa.com.tr
Jaksa Penuntut Minta ICC Terbitkan Surat Perintah Penahanan pada Benjamin Netanyahu dan 3 Pemimpin Hamas

Karim Khan menilai setelah lebih dari tujuh bulan perang Gaza berkecamuk, dia memiliki alasan untuk meminta ICC menerbitkan surat perintah penahanan


Profil Jaksa ICC Karim Khan, Pembela Perempuan dan Anak-anak

16 jam lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan berbicara selama wawancara dengan Reuters tentang kekerasan di Israel dan wilayah pendudukan Palestina di Den Haag, Belanda 12 Oktober 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Profil Jaksa ICC Karim Khan, Pembela Perempuan dan Anak-anak

Nama Karim Khan kembali mencuat setelah ia mengajukan surat penangkapan terhadap lima sosok yang dianggap terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.