TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune menyerukan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) agar meminta pertanggung jawaban Israel atas sejumlah kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza. Tebboune waswas karena banyak negara di dunia menuntut keadilan dan hak-hak orang-orang yang tertindas, khususnya masyarakat Palestina.
Palestina saat ini berada di bawah penjajahan. Seluruh standar moral, keagamaan, hukum dan kemanusiaan Palestina – runtuh akibat kebrutalan pembantaian yang dilakukan militer Israel kepada warga Palestina. Kekejaman ini disaksikan dunia hampir setiap hari, namun dunia masih diam, di mana ini sangat mengerikan. Bukan hanya itu, ada tindakan pengepungan yang tidak adil, yang melanggar prinsip-prinsip hukum internasional. Walau begitu, hati nurani dunia tetap tidak terpengaruh oleh pembantaian dan pengepungan ini.
“Dimanakah kemanusiaan ? Dimanakah kesadaran dunia yang seolah hilang dengan genosida ini?,” kata Presiden Tebboune.
Presiden Tebboune menekankan genosida di Gaza ini merupakan pengingat akan kekejaman yang terjadi dalam sejarah umat manusia, khususnya selama perang dunia II dan di Kota Stalingrad.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza mencapai 10.022 orang hingga Minggu 6 November sehari sebelum satu bulan serangan Israel ke Gaza. Juru bicara kementerian itu, Ashraf Al-Qudra, dalam sebuah konferensi pers di Gaza City mengatakan bahwa korban tewas meliputi 4.104 anak dan 2.641 perempuan, sementara korban luka-luka meningkat menjadi 25.408 orang.
Selain itu, terdapat 2.350 laporan orang hilang yang tertimbun reruntuhan, termasuk sekitar 1.300 anak, ujarnya. Dari setiap 10 orang yang terdaftar sebagai korban tewas oleh Kementerian Kesehatan, empat di antaranya adalah anak-anak. Proporsi kematian anak-anak tersebut melebihi semua konflik bersenjata baru-baru ini, termasuk invasi Rusia ke Ukraina pada 2022. Dalam satu bulan serangan Israel ke Gaza, semua rekor kejahatan dunia juga terpecahkan.
Sumber: middleeastmonitor.com
Pilihan Editor: Donald Trump Menolak Tawaran Volodymyr Zelensky untuk Datang ke Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini