TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan retail Inggris Marks & Spencer meminta maaf setelah memasang gambar dari iklan Natalnya yang menunjukkan topi kertas merah dan hijau terbakar di perapian yang menyala yang diduga merujuk bendera Palestina.
Perusahaan tersebut, salah satu nama paling terkenal di bisnis Inggris, meminta maaf atas “kesalahan yang tidak disengaja” setelah membagikan gambar tersebut di Instagram.
Pengecer tersebut menghapus postingan Instagram tersebut, dan memposting pernyataan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
“Hari ini kami membagikan gambar cuplikan dari iklan pakaian dan rumah Natal kami, yang direkam pada Agustus, sebelum konflik pecah antara Israel dan Hamas.”
“Ini menunjukkan topi pesta kertas Natal berwarna merah, hijau dan perak yang tradisional dan meriah di perapian.”
“Meskipun tujuannya adalah untuk menunjukkan secara main-main bahwa beberapa orang tidak menikmati memakai topi kertas Natal selama musim perayaan, kami telah menghapus postingan tersebut setelah mendapat masukan dan kami meminta maaf atas segala luka yang tidak disengaja.”
Marks & Spencer, yang memulai bisninya pada 1884 ketika imigran Yahudi Michael Marks datang ke utara Inggris, menghadapi beberapa kritik di media sosial atas klaim bahwa mereka membuat pernyataan politik dan mendukung Israel dalam genosida di Gaza.
Perusahaan-perusahaan global berusaha menghindari keterlibatan dalam konflik antara Israel dan Hamas karena pertempuran tersebut telah mendorong peningkatan kejahatan kebencian atas dasar agama.
Waralaba McDonald’s di beberapa negara Muslim menjauhkan diri dari tindakan perusahaan restoran Israel bulan lalu yang memberikan makanan gratis kepada militer Israel.
Pilihan Editor: Meta Minta Maaf karena Menyisipkan 'Teroris' pada Profil Instagram Palestina
REUTERS | AL ARABIYA