TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel melancarkan serangan pertama ke Palestina sesaat setelah Israel diserang Hamas pada 7 Oktober 2023. Serangan udara balasan tersebut mengakibatkan lebih dari 2.200 orang tewas, seperempat dari mereka anak-anak, dan hampir 10.000 orang terluka. Para pekerja penyelamat kesulitan mencari korban selamat dari serangan-serangan udara Israel. Kini, Israel sedang bersiap untuk melancarkan serangan darat lanjutan ke Gaza.
Ribuan warga Palestina melarikan diri dari bagian utara Jalur Gaza pada 14 Oktober 223 dari jalur serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi. Sementara itu, Israel menggempur daerah tersebut dengan lebih banyak serangan udara dan mengatakan pihaknya tetap membuka dua jalan agar warga di jalur Gaza dapat melarikan diri.
Namun, Pada 27 Oktober 2023, eskalasi serangan terhadap Palestina makin meningkat. Media Al Qahera News mengatakan sebuah rudal menghantam fasilitas medis di kota resor Taba di Laut Merah Mesir dekat perbatasan Israel pada Jumat pagi, 27 Oktober 2023. Rudal tersebut melukai 6 orang. Al Qahera mengatakan bahwa ledakan itu ada kaitannya dengan pertempuran Israel-Palestina. Pihak Israel pun mengkonfirmasi bahwa pihaknya mengetahui hal tersebut.
Mengutip aljazeera.com, Israel telah meningkatkan serangannya terhadap Jalur Gaza yang telah terkepung. Sementara itu, layanan internet dan komunikasi seluler tak berfungsi di wilayah Palestina tersebut. Palang Merah Palestina mengatakan bahwa mereka telah sepenuhnya kehilangan kontak dengan ruang operasionalnya di Gaza dan semua timnya yang beroperasi di lapangan.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan bahwa Israel meningkatkan serangan udara secara signifikan dan pasukan darat sedang "memperluas aktivitas mereka" di Gaza. Ia juga menginstruksikan warga Kota Gaza untuk bergerak ke arah selatan pada 27 Oktober 2023 malam, saat serangan Israel yang semakin meningkat mengguncang Jalur Gaza.
Merespons hal tersebut, Hamas siap menghadapi Israel dengan kekuatan penuh. Hamas mengatakan bahwa mereka bentrok dengan pasukan darat Israel di kota Beit Hanoun timur laut Gaza dan di Al-Bureij setelah Israel mengumumkan peningkatan aktivitas serangan di Gaza.
“Brigade Al-Qassam dan seluruh kekuatan perlawanan Palestina sepenuhnya siap menghadapi agresi (Israel) dengan kekuatan penuh dan menggagalkan serangannya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Sabtu pagi, 28 Oktober 2023.
“Netanyahu dan tentaranya tidak akan mampu meraih kemenangan militer apa pun,” lanjut Hamas. Dikabarkan bahwa pasukan darat Israel telah berkumpul di luar Gaza. Sementara itu, pengeboman via udara oleh Israel masih dilakukan hingga hari ini, sejak 7 Oktober 2023.
ANANDA RIDHO SULISTYA | REUTERS| AL JAZEERA
Pilihan Editor: 15 Tentara Israel Tewas Dibantai tembakan Hamas di Gaza