Mobilitas Pejuang Hamas
Terowongan ini bukan lagi sekadar rute transit dari satu titik ke titik lain, melainkan gua dan terowongan bawah tanah bertingkat yang rumit dengan ruangan, aula, dan gudang. Dapat diasumsikan bahwa jaringan terowongan bertingkat yang luas sepanjang puluhan dan mungkin beberapa ratus kilometer tersebar di bawah Jalur Gaza. Sulit memetakannya secara akurat dari permukaan dengan teknologi yang ada. REUTERS/Jack Guez
Bisa dikatakan terowongan Gaza bukanlah sekedar terowongan biasa. Hamas telah mengalokasikan sejumlah besar dana dan sumber daya untuk membangun dan mengoperasikan jaringan terowongan mereka. Beberapa terowongan bahkan cukup besar sehingga dapat digunakan untuk berdiri karena diperkuat dengan beton dan dilengkapi dengan fasilitas listrik serta saluran telepon.
Selama konflik antara Israel dan Palestina pada 2014, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggambarkan terowongan Gaza cukup kompleks dengan banyak pintu masuk dan keluar. Bahkan terowongan utama sering kali bercabang dan kadang-kadang terdapat rute paralel. Terowongan ini juga sering dilengkapi dengan alat peledak.
Jaringan terowongan Gaza awalnya digunakan untuk keperluan penyelundupan dan menghubungkan Jalur Gaza dengan Mesir. Terowongan ini telah menghubungkan sisi Rafah di Mesir dan Gaza sejak awal 1980-an, ketika Rute Philadelphi secara buatan membagi kota tersebut.
Namun, seiring berjalannya waktu, terowongan ini menjadi lebih besar, lebih canggih dan semakin penting sebagai akibat dari blokade ekonomi yang diberlakukan oleh Mesir dan Israel pada 2007.
Militer Israel memperkirakan bahwa pada 2014, Hamas menghabiskan sekitar US$30 hingga US$90 juta dan menggunakan sekitar 600.000 ton beton untuk membangun sekitar tiga lusin terowongan. Biaya pembangunan beberapa terowunan diperkirakan mencapai sekitar US3 juta.
Menurut Eado Hecht, seorang analis pertahanan Israel yang mengkhususkan diri dalam perang bawah tanah, ada tiga jenis terowongan berbeda di bawah Gaza.
Pertama, terowongan penyelundupan yang menghubungkan Gaza dan Mesir. Kedua, terowongan pertahanan di dalam Gaza yang digunakan untuk pusat komando dan penyimpanan senjata.
Ketiga, terowongan pertahanan yang terhubung ke Israel, digunakan sebagai terowongan ofensif untuk serangan lintas batas, termasuk upaya penangkapan tentara Israel.