TEMPO.CO, Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah menghimpun dana publik sebesar Rp10 miliar dari target Rp12 miliar untuk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Bantuan kloter pertama senilai Rp1,7 miliar akan dikirimkan terlebih dahulu ke Mesir pada Jumat, 3 November 2023 mendatang, dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Pengiriman bantuan tersebut difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri.
Jalur Gaza saat ini sedang mengalami serentetan serangan udara dan darat dari Israel, yang juga tengah mengepung wilayah kantong tersebut. Warga di sana mengalami krisis kebutuhan dasar seperti listrik dan air bersih, sehingga sangat mengandalkan bantuan kemanusiaan yang masuk lewat Rafah, perbatasan antara Mesir dan Gaza.
“Kami laporkan bahwa dana publik yang kami himpun sampai sore ini di angka sekitar Rp10 M lebih sedikit,” kata Deputi II Baznas RI, M. Imdadun Rahmat dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu, 1 November 2023.
Jumlah tersebut, katanya, hampir memenuhi target yang sebelumnya disampaikan Ketua Baznas Noor Achmad beberapa waktu lalu, yaitu Rp12 miliar dengan tenggat 30 November 2023. “Masih banyak komitmen terutama dari Baznas daerah untuk terus menghimpun dana ini,” katanya.
Sebelumnya pada Senin, 30 Oktober 2023, Noor Achmad mengatakan target Rp12 miliar tersebut akan disalurkan dalam beberapa tahap, dengan tahap pertama senilai Rp3 miliar. Tahap pertama dikirimkan melalui dua jalur, yaitu Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, Mesir. Melihat cepatnya target terpenuhi, Imdadun pun menyampaikan bahwa target dana tersebut sekarang dinaikkan menjadi Rp20 miliar.
“Ini menunjukkan kabar baik bahwa semangat solidaritas bangsa kita besar sekali kepada saudara-saudara di Palestina. Ini juga menjadi tanggung jawab lebih bagi kami untuk memastikan bahwa dana publik ini betul-betul bisa kami salurkan ke Gaza,” katanya.
Dalam menghimpun dana ini, Baznas bekerja sama dengan beberapa platform pengumpulan dana perorangan dan mitra donasi. Untuk tahap pertama ini, Baznas telah membelanjakan bentuk barang senilai Rp1,7 miliar yang akan dititipkan ke kloter pertama yang akan dilepas akhir pekan ini.
Barang-barang yang dibelanjakan sesuai saran dari Kementerian Luar Negeri berupa makanan, obat-obatan, perlengkapan kebersihan, pakaian dingin, dan selimut. Saat ini, barang-barang tersebut masih dikemas di gudang Baznas di daerah Matraman, Jakarta Timur.
Selain Baznas, lembaga-lembaga lain juga akan mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui Kementerian Luar Negeri pada akhir pekan ini. Aliansi Kemanusiaan Indonesia (AKSI) akan mengirimkan bantuan senilai kurang lebih Rp2,5 miliar, dan Palang Merah Indonesia (PMI) senilai Rp2,9 miliar.
Ali Yusuf dari AKSI mengatakan dukungan periode pertama terdiri dari makanan siap saji yang bisa bertahan sampai enam bulan, sekaligus selimut dan matras. Sementara, Niniek Kun Naryatie dari PMI mengatakan bantuan yang akan dikirimkan telah disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, antara lain perlengkapan kebersihan, kantung mayat, genset, dan tabung oksigen jika disetujui.
Mengenai mekanisme pengiriman, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bantuan nantinya akan dikirimkan ke Mesir terlebih dahulu untuk diserahkan kepada Bulan Sabit Mesir sebagai lembaga yang memiliki kuasa untuk membawa barang masuk. Kemudian, Bulan Sabit akan berkoordinasi dengan UNRWA untuk menyalurkannya ke Gaza.
“Proses yang akan kita lakukan adalah mengirimkannya ke Mesir, ke salah satu bandara terdekat di Mesir dengan dengan Rafah,” katanya.
NABIILA AZZAHRA ABDULLAH
Pilihan Editor: RI Gandeng Cina Lagi untuk Kereta Cepat Whoosh Lanjut ke Surabaya, Wamen BUMN: Kami Mulai Joint Study