TEMPO.CO, Jakarta - Oligarki Rusia Alexei Kuzmichev ditahan di Prancis sehubungan dengan dugaan penghindaran pajak dan pencucian uang serta melanggar sanksi internasional, kata kantor Kejaksaan Keuangan Prancis pada Selasa, 31 Oktober 2023.
Penggeledahan dilakukan pada hari Senin di rumah Kuzmichev di Paris dan di wilayah Var Mediterania sebagai bagian dari penyelidikan, kata kantor tersebut, membenarkan laporan di harian Prancis Le Monde.
Kuzmichev masih ditahan pada hari Selasa tetapi belum didakwa dalam kasus tersebut.
Pengacara Kuzmichev tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar.
Agen bea cukai Prancis tahun lalu menyita kapal pesiar sepanjang 27 meter "La Petite Ourse" milik Kuzmichev, sebagai bagian dari sanksi Uni Eropa atas hubungannya dengan Presiden Vladimir Putin. Tindakan tersebut memicu perselisihan hukum antara pihak berwenang dan Kuzmichev, salah satu pemegang saham utama Bank Alfa Rusia.
Menurut Forbes, kekayaan Kuzmichev mencaai 6,4 miliar dolar AS atau Rp101 triliun. Ia bersama dua rekan kuliahnya di Institut Baja Moskow, Mikhail Fridman dan German Khan, mendirikan Alfa Group, termasuk Alfa Bank dan LetterOne.
Sebelumnya, Kuzmichev bersama mitranya Mikhail Fridman, Petr Aven, dan German Khan dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa pada Maret 2022 karena “aktif mendukung secara material atau finansial dan mengambil keuntungan dari para pengambil keputusan Rusia yang bertanggung jawab atas aneksasi Krimea atau destabilisasi Ukraina”.
Kuzmichev juga “salah satu pebisnis terkemuka Rusia yang terlibat dalam sektor ekonomi yang memberikan sumber pendapatan besar” bagi Kremlin dan mengklaim bahwa dia adalah “salah satu orang paling berpengaruh di Rusia memiliki hubungan baik dengan Presiden Rusia".
Badan Kejahatan Nasional Inggris menangkap Fridman tahun lalu dalam penggerebekan dramatis yang melibatkan 50 petugas di Athlone House, rumahnya yang bernilai 65 juta pound di Highgate, London utara, namun dengan cepat mengurangi penyelidikan dan membatalkan sisa dakwaan terakhir terhadap oligarki tersebut pada bulan September.
Kuzmichev berada di Swiss untuk liburan ketika perang pecah, kemudian ke Prancis, tempat ia tinggal bersama istri dan tiga anaknya hampir sepanjang waktu sejak awal tahun 2000-an, menurut orang-orang terdekatnya.
Kuzmichev, yang memiliki paspor Siprus, adalah salah satu dari sedikit oligarki Rusia yang terkena sanksi yang tetap tinggal di Eropa selama perang, bersama dengan Aven, yang tinggal di Latvia.
REUTERS
Pilihan Editor Utusan Palestina untuk PBB: Satu Anak Tewas Terbunuh setiap Lima Menit di Gaza