Perluasan Operasi Darat
Militer Israel mengatakan telah membunuh empat agen terkemuka Hamas. “Pasukan IDF membunuh puluhan teroris yang membarikade diri mereka di gedung-gedung dan terowongan, dan berusaha menyerang pasukan tersebut,” katanya dalam pembaruan, menggunakan singkatan dari Pasukan Pertahanan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bahwa tentara akan terus memperluas operasi darat.
“Pasukan infanteri, lapis baja, dan teknik tempur tambahan memasuki Gaza untuk melanjutkan operasi terkoordinasi melalui darat, udara dan laut dengan kekuatan penuh,” kata Hagari.
Tidak ada pihak yang mengomentari laporan pihak lain.
Pada hari Senin, warga mengatakan pasukan Israel melancarkan puluhan serangan udara di sisi timur Kota Gaza, dan beberapa di antaranya melaporkan deru tank di tengah baku tembak.
Para saksi mata mengatakan tank-tank Israel juga mencapai jalan utama pesisir utara-selatan Salahudeen di pesisir Gaza pada siang hari, dalam upaya untuk mengintensifkan pengepungan di utara dengan memutus Kota Gaza dari bagian selatan wilayah kantong tersebut.
Belakangan, warga dan kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan tank-tank tersebut telah mundur menuju pagar perbatasan yang dibentengi di sekitar Gaza. Sayap bersenjata Hamas mengatakan tembakan mortir yang intens telah mendorong mereka mundur, dan sesama militan Jihad Islam mengatakan para pejuangnya sedang memerangi pasukan Israel di daerah tersebut.
Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut. Militer Israel mengatakan tidak akan memberikan rincian mengenai posisi pasukannya.
Pejabat kesehatan Palestina melaporkan dampak serangan udara di dekat tiga rumah sakit besar di Kota Gaza pada hari Senin. Kantor kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan 117.000 warga sipil berlindung bersama pasien dan dokter di rumah sakit di wilayah utara.
Israel menuduh Hamas menempatkan pusat komando dan persenjataan di dekat rumah sakit, namun kelompok tersebut membantahnya.
"Ke mana kami harus pergi? Semuanya hanya satu kematian," kata Hatem Sultan, yang berlindung di dekat Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza, yang merupakan pusat kesehatan terbesar di wilayah tersebut.
OCHA mengatakan tim penyelamat kesulitan untuk menjangkau orang-orang. “Hingga 29 Oktober, sekitar 1.800 orang, termasuk setidaknya 940 anak-anak, dilaporkan hilang dan mungkin terjebak atau mati di bawah reruntuhan, menunggu penyelamatan atau pemulihan,” katanya.
OCHA juga mengatakan kelompok bersenjata Palestina terus meluncurkan roket ke Israel tanpa pandang bulu, dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Presiden Iran, Netanyahu Dilengserkan, Tank Israel Kepung Gaza