TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kaleng bensin berwarna merah bertuliskan “IDF” (Pasukan Pertahanan Israel) dan “IDF RULE” dilemparkan ke masjid Central Oxford Mosque di Inggris. Kejadian ini dibenarkan pengurus masjid tersebut pada Sabtu, 28 Oktober 2023. Seorang inspektur dan dua personel dari Kepolisian Thames Valley segera datang ke masjid untuk menyelidiki insiden tersebut.
“Sekitar pukul 10.30 sistem keamanan kami menangkap seorang teroris menggunakan sepeda melemparkan lewat gerbang kami sebuah kaleng berwarna merah dengan tulisan ‘IDF RULE’ dan ‘IDF’,” demikian keterangan masjid Central Oxford Mosque melalui akun Facebook-nya.
Central Oxford Mosque menyebut tindakan tersebut sebagai serangan teroris dan Islamofobia. Teror tersebut diduga dilakukan pelaku karena melihat dukungan tegas (Central Oxford Mosque) terhadap Palestina, yang saat ini sedang menjadi sasaran serangan tak henti-henti oleh Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan sekaligus blokade total oleh Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 8 ribu warga Palestina. Ini merupakan balasan dari serangan kelompok Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan setidaknya 1.400 orang dan menyandera sekitar 224 orang.
“Kami percaya serangan ini karena kami menunjukkan dukungan teguh untuk warga Palestina yang tak bersalah dengan memasang bendera Palestina di sekeliling masjid kami. Percobaan untuk menakuti kami ini tidak akan berhasil,” demikian keterangan Central Oxford Mosque.
Masjid yang dibangun oleh komunitas Pakistan di kota Oxford itu mengatakan akan terus menggunakan hak demokrasi mereka, dan menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina tak bersalah yang sedang dibantai tanpa pandang bulu dan secara ilegal. Menyusul teror ini, mereka lantas mengeluarkan teguran khususnya kepada perempuan agar berhati-hati ketika berangkat dan pulang salat Subuh, Magrib, dan Isya.
“Jangan konfrontasi siapa-siapa, telepon 999 dan rekam insiden jika aman untuk melakukannya,” kata dewan masjid Central Oxford Mosque dalam pernyataan yang sama.
Central Oxford Mosque juga mendesak semua masjid untuk membuat pengaturan terkait keamanan dan memperingatkan jemaahnya. Dewan tersebut meminta para politikus di Inggris untuk mengutuk serangan Israel terhadap warga Palestina dan terhambatnya pasokan air, makanan, dan bantuan ke Gaza. Dalam pernyataannya, mereka menyebut bahwa perdana menteri, anggota parlemen, dan para pejabat pemerintah Inggris secara terbuka mendukung Israel.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sebelumnya telah menyatakan solidaritasnya ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat kunjungannya ke Tel Aviv pada Kamis, 19 Oktober 2023. Sunak saat itu menegaskan kembali dukungan Inggris terhadap Israel untuk membela diri. Dalam sebuah pernyataan bersama pada 29 Oktober 2023, anggota parlemen Oxford Timur Anneliese Dodds dan pemimpin Dewan Kota Oxford Susan Brown mengatakan mereka “terkejut dan sedih” atas insiden tersebut.
“Tidak ada tempat di kota kami untuk segala bentuk serangan maupun tindakan Islamofobik, antisemitik, atau rasis, dan kami mendesak Kepolisian Thames Valley untuk segera menginvestigasi ini. Kami mendukung komunitas Muslim di Oxford dalam mengutuk serangan pengecut ini dan mendesak masyarakat untuk waspada,” demikian pernyataan bersama Dodds dan Brown, yang diunggah di media sosial X.
ANADOLU | OXFORD MAIL | OXFORD STUDENT
Pilihan Editor: Bolak Balik Curi Kotak Amal Masjid dan Tak Jera Dipenjara, Ini Alasan Pelaku
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini