Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Iran Tak Mau Turuti Permintaan Amerika Serikat soal Gaza

Reporter

image-gnews
Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi memastikan pihaknya akan mengabaikan gertakan Amerika Serikat yang meminta agar jangan mengintervensi konflik Israel – Hamas. Raisi sebaliknya mengecam negara-negara Barat yang dianggapnya enggan membantu dan mengakhiri permusuhan (Israel – Palestina).

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera pada Sabtu 28 oktober 2023, Raisi mengatakan Washington telah meminta iran agar jangan bertindak (atas konflik Israel – Hamas), namun saat yang sama Amerika Serikat secara luas memberikan dukungan pada Israel sehingga permintaan Negeri Abang Sam itu dianggap tidak sah oleh Raisi. Dalam wawancara itu, Raisi juga mengklaim kalau Negeri Bintang Daud telah memperluas operasinya di Gaza, namun gagal. Kekalahan ini digambarkan Raisi sebagai kemenangan kedua bagi warga Palestina menyusul penggerebekan masjid al Aqsa.

Amerika Serikat disebut telah mengirimkan pesan ke ‘Axis of Resistance’, yakni sebuah aliansi informal anti-Barat dan anti-pasukan Israel di Timur Tengah dan menerima sebuah jawaban praktis serta terbuka di lapangan. Raisi menuduh Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa, yang tidak disebut namanya, telah menghalang-halangi gencatan senjata di Gaza dan kebijakan – kebijakan seperti itu adalah sebuah kejahatan. Dia juga menyebut perhitungan Amerika Serikat soal Kawasan Timur Tengah benar-benar keliru dan Amerika Serikat tidak akan mencapai tujuan-tujuan barunya di Timur Tengah karena Tehran akan mendukung Palestina dan ini hal yang tidak bisa dikompromikan.     

Setelah Hamas melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjanji akan memberikan dukungan pada Israel tanpa syarat dan saat yang sama memperingatkan Iran agar ‘hati-hati’. Sejumlah media di Amerika Serikat mewartakan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah membagikan sebuah memo kepada para diplomatnya yang meminta mereka menghindari seruan ‘de-escalation’ atau gencatan senjata di Gaza.

Secara terbuka, Biden mengatakan pembicaraan soal gencatan senjata tidak akan dimulai hingga Hamas membebaskan lebih dari 200 sandera. Sedangkan pada Senin, 23 Oktober 2023, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyerukan agar dilakukan jeda kemanusiaan dalam konflik Israel – Palestina. Borrell pun yakin pernah ada konsensus di kalangan anggota Uni Eropa perihal ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Presiden Iran dan Pangeran MbS Bahas Konflik Palestina vs Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

52 menit lalu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Kabinet Benny Gantz (tidak digambarkan) di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023. ABIR SULTAN POOL/Pool via REUTERS
8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

2 jam lalu

Orang-orang melarikan diri dari bagian timur Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil Palestina menjelang ancaman serangan di kota Gaza selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan 6 Mei 2024. (Reuters)
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya


Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

2 jam lalu

Sejumlah kain kafan menghiasi depan Gedung Putih saat aksi pro-Palestina di Washington, AS, 2 Desember 2023. Warga pro-Palestina meletakkan sejumlah boneka berbalut kain putih sebagai simbol jasad korban perang Hamas vs Israel di Palestina. REUTERS/Bonnie Cash
Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.


Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

2 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.


Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Tentara Israel mempersiapkan amunisi tank di dekat perbatasan dengan Gaza, di Israel selatan 28 Maret 2019. Selama berlangsung satu tahun ini, lebih dari 260 warga Palestina telah tewas dalam aksi-aksi demo tersebut. Mereka sebagian besar tewas akibat tembakan pasukan Israel saat bentrokan dalam aksi-aksi demo itu. REUTERS/Amir Cohen
Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir


Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

3 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. Israel memiliki rencana untuk memindahkan warga Palestina di Rafah ke al-Mawasi, yang merupakan sebidang tanah di sepanjang pantai selatan Gaza. REUTERS/Hatem Khaled
Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.


Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

4 jam lalu

Benjamin Netanyahu. AP/Oded Balilty
Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran


Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

5 jam lalu

Massa menggelar aksi solidaritas global untuk Gaza di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Senin 15 Januari 2024. Massa juga menuntut gencatan senjata 100 hari pembantaian yang dilakukan Israel kepada warga Palestina di Jalur Gaza, membuka blokade secara menyeluruh untuk bantuan kemanusiaan.  TEMPO/Subekti.
Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.


Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

6 jam lalu

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ahmed Zakot
Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza


Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

6 jam lalu

Komite Aliansi Mahasiswa pro-Palestina anti USA-Zionist (KAMPUZ) menggelar aksi damai dengan tajuk
Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.