Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Didesak Mundur Israel, Ini Profil Antonio Guterres, Sekjen PBB yang Pernah Jadi Presiden Sosialis Internasional

image-gnews
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menghadiri konferensi pers setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Rusia 12 Mei 2021. REUTERS/Maxim Shemetov
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menghadiri konferensi pers setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Rusia 12 Mei 2021. REUTERS/Maxim Shemetov
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menentang kepungan Israel kepada masyarakat Gaza yang diklaim sebagai hukuman kolektif untuk Palestina atas serangan Hamas kepada Israel. Menurut Guterres, rakyat sipil Palestina seharusnya dilindungi.  

Hal itu dikatakan Guterres kepada dewan keamanan PBB beberapa hari lalu. “Melindungi warga sipil tidak berarti memerintahkan lebih dari satu juta orang untuk mengungsi ke selatan, di mana tidak ada tempat berlindung, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada obat-obatan dan tidak ada bahan bakar, dan kemudian terus melakukan pengeboman di bagian selatan itu sendiri.” ujar Guterres seperti dilansir dari Al Jazeera. 

Ia juga menyatakan, serangan Hamas kepada Israel secara tidak langsung juga dipicu oleh pendudukan Israel kepada Palestina selama 56 tahun. 

Menanggapi hal itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan marah dan menuding Guterres tidak paham terorisme. “Pernyataannya bahwa ‘serangan Hamas tidak terjadi dalam ruang hampa’ mengungkapkan pemahamannya terhadap terorisme dan pembunuhan,” Erdan memposting di X. 

Mantan Presiden Sosialis Internasional 

Dilansir dari www.un.org, Guterres lahir di Lisbon pada 1949, lulus dari Instituto Superior Técnico dengan gelar dalam teknik. Ia juga fasih dalam beberapa bahasa, termasuk Portugis, Inggris, Prancis, dan Spanyol. Sebelum berkiprah di PBB, Guterres adalah mantan Perdana Menteri Portugal dan pernah menjabat sebagai Presiden Sosialis Internasional, organisasi partai politik sedunia yang berupaya membangun sosialisme demokratis. 

Sebelum terlibat dalam urusan internasional, Guterres memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam pemerintahan dan dinas publik. Ia pernah menjabat sebagai perdana menteri Portugal pada 1995 hingga 2002 dan berperan penting dalam upaya internasional untuk menyelesaikan krisis di Timor Timur. 

Dilansir dari edition.cnn.com, sebagai presiden Dewan Eropa pada awal tahun 2000, ia juga memimpin pengesahan Agenda Lisbon untuk pertumbuhan dan lapangan kerja, serta memimpin pertemuan awal antara Uni Eropa dan Afrika. António Guterres juga merupakan anggota aktif Parlemen Portugal, melayani selama 17 tahun dan menjabat sebagai ketua berbagai komite parlemen. 

Selain karir politiknya, António Guterres aktif dalam politik sosialis internasional dan bahkan menjadi Presiden Internasional Sosialis selama beberapa tahun. Selama masa itu, ia turut mendirikan Dewan Pengungsi Portugal dan Asosiasi Konsumen Portugal DECO. 

Ia juga pernah menjadi presiden Centro de Acção Social Universitário, sebuah asosiasi yang menjalankan proyek pengembangan sosial di lingkungan miskin Lisbon pada awal tahun 1970-an.

Pria berusia 74 tahun ini, sebelumnya mengabdi di PBB sebagai Kepala badan PBB urusan pengungsi selama 10 tahun, hingga Desember 2015. Melansir dari laman United Nation, António Guterres memimpin UNHCR (Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi) sejak Juni 2005 ketika dunia menghadapi beberapa krisis pengungsian paling serius dalam beberapa dekade. Konflik di Suriah, Irak, Sudan Selatan, Republik Afrika Tengah, dan Yaman telah menyebabkan peningkatan besar dalam aktivitas UNHCR.

Sebanyak 193 negara anggota PBB memilih Guterres untuk menggantikan pejabat lama asal Korea Selatan bernama Ban Ki-moon. António Guterres secara resmi dilantik sebagai Sekjen PBB pada 13 Oktober 2016.

Pilihan Editor: Israel Desak Sekjen PBB Mundur Imbas Komentar Soal Hamas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

54 menit lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 jam lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

3 jam lalu

Menlu RI, Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri Negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senayan, Jakarta, 7 Maret 2016. TEMPO/Subekti
Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.


Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

4 jam lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

6 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.


Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Seorang demonstran memimpin nyanyian di perkemahan protes untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Washington di Seattle, Washington, AS 29 April 2024. REUTERS/David Ryder
Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 jam lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

20 jam lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

21 jam lalu

Sebuah tanda digambarkan di luar kantor Google dekat kantor pusat perusahaan di Mountain View, California, AS, 8 Mei 2019. REUTERS/Paresh Dave
AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.