TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin pada Kamis, 26 Oktober 2023, mengatakan bahwa upaya untuk menyepakati apa yang mereka sebut sebagai resolusi DK PBB yang seimbang mengenai konflik Hamas vs Israel harus dilanjutkan, namun mengatakan bahwa resolusi semacam itu tidak boleh hanya mengecam satu pihak saja.
Pernyataan tersebut keluar sehari setelah Rusia dan Cina memveto desakan AS agar Dewan Keamanan PBB menyerukan penghentian sementara pertempuran guna memungkinkan akses bantuan kemanusiaan, perlindungan warga sipil, dan penghentian mempersenjatai Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza.
Teks yang disusun oleh Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan dan penarikan perintah Israel agar warga sipil di Gaza untuk pindah ke selatan sebelum serangan darat juga gagal menarik jumlah minimum suara untuk mendukungnya.
“Kami perlu melanjutkan upaya kami, kami perlu berusaha untuk mencapai pilihan yang seimbang. Kami yakin bahwa pilihan kami jauh lebih seimbang,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
“Kita perlu menyerukan gencatan senjata dan kita tidak bisa mengutuk tindakan satu pihak saja. Resolusi harus seimbang dan upaya diplomasi harus dilanjutkan di sini,” katanya.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu memperingatkan bahwa konflik Israel dengan Hamas dapat menyebar jauh ke luar Timur Tengah dan mengatakan bahwa adalah suatu kesalahan jika perempuan, anak-anak dan orang lanjut usia yang tidak bersalah di Gaza dihukum karena kejahatan yang dilakukan orang lain.
REUTERS
Pilihan Editor: Malaysia Akan Peringatkan TikTok karena Diduga Blokir Konten Pro-Palestina