Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ratu Rania dari Yordania Kecam Standar Ganda Barat dalam Konflik Hamas vs Israel

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Ratu Yordania, Rania menemui siswa saat berkunjung ke  Sekolah Excel Academy Public Charter di Washington, AS, 5 April 2017. Ratu Rania mengunjungi AMerika Serikat dalam kunjungan kenegaraan. REUTERS/Joshua Roberts
Ratu Yordania, Rania menemui siswa saat berkunjung ke Sekolah Excel Academy Public Charter di Washington, AS, 5 April 2017. Ratu Rania mengunjungi AMerika Serikat dalam kunjungan kenegaraan. REUTERS/Joshua Roberts
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRatu Rania dari Yordania menuduh dunia menerapkan “standar ganda” karena gagal mengutuk jatuhnya korban sipil di Gaza ketika Israel terus menyerang daerah kantong tersebut dalam perang yang sedang berlangsung dengan Hamas.

“Ketika tanggal 7 Oktober terjadi, dunia segera dan dengan tegas mendukung Israel dan haknya untuk membela diri dan mengutuk serangan yang terjadi, namun apa yang kita lihat dalam beberapa minggu terakhir, kita melihat kebungkaman di dunia,” katanya dalam sebuah wawancara dengan Christiane Amanpour dari CNN pada Selasa, 24 Oktober 2023.

“Negara-negara tidak lagi menyatakan keprihatinan atau mengakui adanya korban jiwa, namun selalu dengan kata pengantar deklarasi dukungan untuk Israel.”

Ratu mengatakan masyarakat di Timur Tengah dan Yordania terkejut dengan reaksi dunia terhadap meningkatnya jumlah korban jiwa di Jalur Gaza.

Pengeboman Israel telah menewaskan lebih dari 5.791 warga Palestina, termasuk 2.360 anak-anak, sejak serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, yang merenggut nyawa 1.400 warga Israel dan warga negara asing.

Standar Ganda

Ratu Yordania ini mengecam standar ganda Barat dalam mengutuk pembunuhan warga sipil Palestina dan menyalahkan para pemimpin dunia karena gagal menyerukan gencatan senjata meskipun jumlah korban tewas meningkat di daerah kantong yang terkepung tersebut.

Dia berkata: “Apakah kita diajari bahwa membunuh sebuah keluarga dengan todongan senjata adalah tindakan yang salah, namun tidak apa-apa jika menembaki mereka sampai mati? Ada standar ganda yang mencolok di sini.”

Dia menambahkan bahwa sikap diam yang “memekakkan telinga” di dunia Barat membuat mereka terlibat dalam krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza karena mereka terus menutupi dan mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri.

“Banyak orang di dunia Arab memandang Barat tidak hanya menoleransi hal tersebut namun juga membantu dan mendukung hal tersebut,” katanya.

Ratu Rania juga mengecam larangan unjuk rasa pro-Palestina di banyak negara Eropa, dan menambahkan bahwa kebebasan berpendapat di negara-negara demokrasi Barat tidak mencakup Palestina.

“Ketika orang-orang berkumpul untuk mendukung Israel, mereka menggunakan hak mereka untuk berkumpul, namun ketika mereka berkumpul untuk Palestina, mereka dianggap sebagai simpatisan teroris atau antisemit.”

Ratu Yordania mengatakan bahwa negaranya mengutuk pembunuhan warga sipil mana pun, baik warga Palestina atau Israel, dan menambahkan bahwa agama Islam juga melarang pembunuhan terhadap wanita, anak-anak, dan orang tua.

Menurut ratu, setiap negara, termasuk Israel, mempunyai hak untuk membela diri, tetapi tidak melalui kejahatan perang dan hukuman kolektif.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

10 jam lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

15 jam lalu

Petugas penegak hukum memasuki perkemahan protes pro-Palestina di Universitas California Los Angeles (UCLA), ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Los Angeles, California, AS, 2 Mei 2024. REUTERS/David  Swanson
Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

16 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

18 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

18 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

19 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

19 jam lalu

Mahasiswa Universitas Indonesia melakukan aksi simbolik UI Palestine Solidarity Camp di Lapangan Rotunda, Kampus Depok, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

20 jam lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.


Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

21 jam lalu

Seseorang berjalan melewati tanda Kontes Lagu Eurovision di Malmo, Swedia, 1 Mei 2024. REUTERS/Tom Little
Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan


Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

21 jam lalu

Seseorang memegang bendera Palestina saat demonstran berbaris menuntut gencatan senjata dan diakhirinya serangan Israel di Gaza, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 Maret 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel