TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel mengatakan bahwa mereka tidak melihat bukti adanya serangan langsung terhadap rumah sakit di Jalur Gaza, yang menyebabkan ratusan orang tewas, pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Juru bicara militer Israel pada Rabu, 18 Oktober 2023, mengatakan kepada wartawan bahwa tidak ada kerusakan struktural pada bangunan di sekitar rumah sakit Al-Ahli al-Arabi itu dan tidak ada kawah akibat serangan udara.
Juru bicara tersebut menuduh Hamas membesar-besarkan jumlah korban akibat ledakan tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengetahui secepat apa yang mereka klaim sebagai penyebab ledakan tersebut.
Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, menyalahkan Israel atas ledakan mematikan tersebut.
Namun Israel mengatakan hal itu disebabkan oleh kegagalan peluncuran roket yang dilakukan oleh Jihad Islam Palestina, kelompok militan lain di wilayah tersebut. Juru bicara tersebut menambahkan bahwa sekitar 450 roket yang ditembakkan dari Gaza gagal dan mendarat di jalur tersebut dalam 11 hari terakhir.
Dalam pengarahan berbahasa Inggris yang disiarkan televisi tak lama sebelum Presiden AS Joe Biden mendarat di Israel untuk kunjungan solidaritas, kepala juru bicara militer Israel Laksamana Daniel Hagari mengatakan penyelidikan telah “mengkonfirmasi bahwa tidak ada tembakan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dari darat, laut. atau udara yang menerpa rumah sakit".
Saat diminta menjelaskan besarnya ledakan di lokasi tersebut, Hagari mengatakan hal itu terjadi karena bahan bakar roket yang tidak terpakai terbakar. “Sebagian besar kerusakan ini disebabkan oleh propelan, bukan hanya hulu ledaknya,” katanya.
REUTERS
Pilihan Editor Putin Puji Xi Jinping dan Belt and Road, Delegasi Eropa Tinggalkan Ruangan
