Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sekitar 1.200 Warga Palestina Terkubur Hidup-hidup di Bawah Reruntuhan Gaza, Termasuk 500 Anak

Reporter

image-gnews
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan di lokasi rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 16 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina mencari korban di bawah reruntuhan di lokasi rumah yang hancur akibat serangan Israel di Khan Younis di selatan Jalur Gaza 16 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 1.200 orang, di antaranya sekitar 500 anak, diyakini terjebak di bawah reruntuhan akibat pemboman Israel di Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan Palestina. Mereka mendasarkan perkiraan mereka pada panggilan darurat yang mereka terima.

“Pihak berwenang Palestina telah mendaftarkan sekitar 1.000 laporan lebih mengenai orang-orang yang hilang di bawah reruntuhan bangunan di Gaza,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qudra.

“Kami berharap sebagian besar dari mereka masih hidup,” katanya.

Mohammed Abu Selmia, direktur umum Rumah Sakit Shifa, pusat medis terbesar di Gaza menambahkan petugas medis mendengar korban menjerit dari bawah reruntuhan. “Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.”

Ali Ahad, warga Kota Gaza berusia 37 tahun, mengatakan tim penyelamat tidak pernah datang ketika serangan udara Israel meratakan bangunan tempat tinggal di sebelahnya.

Dia dan teman-temannya berlari keluar dengan memakai sandal, menyaring puing-puing dan berjuang untuk mengangkat pria dan wanita berlumuran darah keluar dari reruntuhan dengan selimut.

Ketika mereka melihat sebuah ambulans melaju di jalan menuju Rumah Sakit Shifa, mereka mengejarnya, menggedor-gedor jendelanya agar berhenti sehingga mereka bisa memaksa tetangga mereka masuk.

“Ada orang-orang seperti kami yang menggunakan tangan kami dan kami tidak punya pengalaman melakukan hal seperti itu,” katanya. “Tidak ada infrastruktur. Tidak ada kapasitas.”

Banyaknya korban yang terkubur di bawah bangunan yang hancur memberikan gambaran tentang perjuangan tim penyelamat di Gaza dalam upaya menyelamatkan nyawa, sementara terputus dari internet dan jaringan seluler, kehabisan bahan bakar dan terkena serangan udara yang tak henti-hentinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Israel memberlakukan pengepungan di Gaza setelah serangan Hamas, memutus akses terhadap air, listrik, dan bahan bakar di jalur padat tersebut. Otoritas kesehatan telah memperingatkan bahwa tanpa bantuan kemanusiaan, rumah sakit dan layanan darurat akan segera rusak.

Rumah sakit yang menggunakan generator cadangan mengatakan mereka memiliki cukup bahan bakar paling lama untuk satu atau dua hari lagi.

“Kehancuran begitu hebat, ada ratusan orang tewas di bawah reruntuhan saat ini,” kata Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, yang menyediakan layanan darurat, suaranya serak sambil menahan air mata.

“Di manakah negara-negara Arab? Dimanakah seluruh dunia? Kami mohon padamu, tolong selamatkan kami dari kegilaan ini.”

Pada Senin dini hari, pesawat-pesawat tempur Israel menyerang markas besar Pertahanan Sipil di Kota Gaza, menewaskan tujuh paramedis ketika mereka bersiap untuk misi penyelamatan, kata Kementerian Dalam Negeri. Dalam video yang dibagikan secara luas setelah kejadian tersebut, para petugas medis, yang terkejut dan kelelahan, berjongkok di belakang ambulans mereka yang berlumuran darah dengan kepala di tangan.

Pilihan Editor: Telepon Pemimpin Hamas, PM Malaysia Dukung Koridor Kemanusiaan di Rafah

AL JAZEERA | TASS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

9 menit lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.


Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

1 jam lalu

Warga Palestina membawa barang-barang usai serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian


Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 jam lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.


Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

12 jam lalu

Gedung al-Jalaa yang menampung kantor media Associated Press (AP) dan Al Jazeera dilanda serangan udara Israel di Kota Gaza, 15 Mei 2021. Israel menghancurkan blok menara 12 lantai di Gaza yang menampung kantor Associated Press yang berbasis di AS dan media berita lainnya pada hari Sabtu, dengan mengatakan bangunan itu juga digunakan oleh kelompok militan Islam Hamas. REUTERS/Ashraf Abu Amrah
Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan


Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

12 jam lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera


Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

17 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan kerja Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan di Turki, 1 Mei 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel


Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

18 jam lalu

Para pengunjuk rasa melakukan aksi duduk untuk mendukung warga Palestina, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Texas State University di San Marcos, Texas, AS 29 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera


Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

20 jam lalu

Menlu RI, Retno LP Marsudi memaparkan hasil pertemuan Sidang Dewan Menteri Luar Negeri Negara-negara OKI pada pembukaan KTT Luar Biasa ke-5 OKI di JCC, Senayan, Jakarta, 7 Maret 2016. TEMPO/Subekti
Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.


Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

21 jam lalu

Bangunan-bangunan yang hancur menjadi reruntuhan di Gaza tengah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, 13 Januari 2024. Sejak perang pecah infrastruktur di Gaza porak-poranda. Rumah sakit dibombardir, jaringan telekomunikasi diputus, tak ada akses ke air bersih dan makanan. REUTERS/Amir Cohen
Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.


Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

23 jam lalu

Mahasiswa ITB menggelar aksi menolak skema pembayaran uang kuliah melalui platform pinjaman online di depan gedung Rektorat ITB, Bandung, Senin, 29 Januari 2024. Keluarga Mahasiswa ITB mencatat ada 120 orang mahasiswa yang menunggak Uang Kuliah Tunggal atau UKT dan terancam tidak bisa mengikuti kuliah atau dipaksa cuti kuliah. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.