TEMPO.CO, Jakarta - Tanpa diprediksi, serangan kelompok Hamas Palestina mengejutkan Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Israel awalnya tidak menduga karena Palestina dianggap sedang fokus menyelesaikan masalah ekonomi dibandingkan melakukan penyerangan.
Keterkejutan itu juga diungkapkan oleh juru bicara Angkatan Pertahanan Israel, Mayor Nir Dinar. “Mereka mengejutkan kami, datang dengan cepat dari berbagai tempat, dari udara, darat, sampai laut,” kata dia. Serangan mengejutkan itu dianggap menjadi bukti kegagalan Badan Intelijen Israel Mossad. Lantas bagaimana profil Mossad?
Tentang Badan Intelijen Israel Mossad
Dilansir dari Britannica, Mossad merupakan salah satu dari tiga badan intelijen utama Israel. Selain Mossad atau Mossad Merkazi le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim, terdapat Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan dalam negeri).
Mossad memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkan intelijen luar negeri, analisis intelijen, dan pelaksanaan operasi rahasia. Dilansir dari Jewishvirtuallibrary.org, Mossad didirikan pada 13 Desember 1949. Badan intelijen ini merupakan penerus dari divisi intelijen Haganah yang merupakan kekuatan militer Yahudi di Palestina berkat mandat Inggris.
Mossad lalu secara resmi berdiri pada April 1951. Kantor Mossad awalnya berada di Gedung Merah di Jalan Yarkon Tel Aviv, tetapi kini markas besar tersebut dipindahkan ke kantor Kementerian Luar Negeri di Sarona di mana Kirya (markas besar militer) berada saat ini.
Pemimpin atau direktur pertama dari Mossad adalah Reuven Shiloah. Shiloah sebelumnya pernah terlibat operasi khusus dan diplomasi rahasia sebelum pembentukan negara Israel. Dia kemudian pensiun pada 1952 lalu digantikan oleh Isser Harel.
Selama 11 tahun dari 1952 sampai 1963, Isser Harel memiliki peranan penting dalam mengembangkan Mossad yang menjadi organisasi profesional di seluruh dunia.
Operasi yang terkenal dari Mossad di bawah kepemimpinan Isser Harel adalah penangkapan Jenderal Nazi yang menjadi aktor dalam membantai orang-orang Yahudi atau Holocaust, yakni Adolf Eihmann pada 1960 di Argentina.
Setelah Shiloah, berikut beberapa Direktur Mossad dilansir dari Spyscape.com.
- Reuven Shiloah, 1949-1952
- Isser Harel, 1952-1963
- Meir Amit, 1964-1968
- Zvi Zamir, 1968–73
- Yitzhak Hofi, 1973–82
- Nahum Admoni, 1982–89
- Shabtai Shavit, 1989–96
- Danny Yatom, 1996–98
- Efraim Halevy, 1998–2002
- Meir Dagan, 2002–11
- Tamir Pardo, 2011–16
- Yossi Cohen, 2016–21
- David Barnea, 2021-sekarang
Mossad dan para agennya telah berhasil menjalankan berbagai operasi rahasia untuk menghadapi musuh-musuh Israel, serta mantan penjahat perang Nazi yang tinggal di luar negeri. Mossad juga terlibat dalam pelacakan dan eliminasi pemimpin gerilyawan Arab yang bertanggung jawab atas pembantaian atlet Israel di Olimpiade Munich pada 1972.
Selain itu, Mossad juga diduga terlibat dalam beberapa kasus pembunuhan pemimpin Palestina di berbagai wilayah, termasuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Kini Mossad menjadi salah satu badan intelijen yang diperhitungkan dunia.
ANANDA BINTANG l DWI ANDIKA
Pilihan Editor: Hamas Siap Bersekutu dengan Hizbullah Lawan Israel, Berikut Profil Kedua Kelompok Militan Itu