TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Donald Trump menghadiri sidang kasus gugatan sipil terkait kecurangan di praktik bisnisnya di pengadilan Manhattan, New York, pada Senin waktu setempat. Sebelum masuk ke ruang sidang, Trump mengecam kasus penipuan tersebut sebagai sebuah kepalsuan.
Dia menyebut kepalsuan yang dimaksud adalah untuk menggagalkan upayanya untuk merebut kembali Gedung Putih tahun depan. Dia menduga kasus tersebut ada hubungannya dengan pemilu.
"Ini ada hubungannya dengan campur tangan pemilu, jelas dan sederhana," kata Trump ketika dia tiba pada hari pembukaan sidang. "Apa yang kami hadapi di sini adalah upaya untuk menyakiti saya dalam pemilu.”
Sementara saat istirahat makan siang, Trump menyebut Demokrat sebagai “orang yang korup, orang yang buruk dan mengusir orang keluar dari New York”.
Mantan Presiden AS Donald Trump saat menghadiri persidangan dalam kasus penipuan perdata yang diajukan oleh Jaksa Agung negara bagian Letitia James, di New York City, AS, Oktober 2 Agustus 2023.REUTERS/Brendan McDermid
Ia pun tidak segan-segan menilai Hakim Mahkamah Agung New York Arthur Engoron sebagai partisan Partai Demokrat yang menggunakan kasus ini untuk mengganggu pemilihan presiden 2024, di mana Trump memegang keunggulan besar dalam nominasi Partai Republik.
“Ini adalah hakim yang harus diberhentikan,” kata Trump kepada wartawan. “Ini adalah hakim yang seharusnya tidak lagi menjabat.”
Sepekan lalu, Hakim Engoron telah memutuskan bahwa Trump dan putranya Eric dan Don Jr melakukan penipuan dengan menggelembungkan nilai real estate dan aset keuangan Trump Organization selama bertahun-tahun.
Jaksa Agung New York Letitia James kini menuntut denda sebesar $250 juta dan pemecatan Trump dan putra-putranya dari pengelolaan kerajaan keluarga.
"Keadilan akan ditegakkan. Tidak peduli seberapa kuatnya Anda, tidak peduli berapa banyak uang yang Anda miliki, tidak ada seorang pun yang kebal hukum,” kata James kepada wartawan.
Pilihan Editor: Kerajaan Bisnisnya Terancam Hancur, Donald Trump Pastikan Hadiri Sidang di New York
REUTERS