Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemanasan Global Parah, NASA Catat Es Laut Antartika Kian Tipis

image-gnews
Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Es terapung terlihat selama ekspedisi kapal The Greenpeace's Arctic Sunrise di Samudra Arktik, Kutub Utara, 14 September 2020. [REUTERS / Natalie Thomas]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Es laut di Antartika mencapai tingkat maksimum terendah yang pernah tercatat sejarah pada 10 September 2023. Selama bulan-bulan tergelap dan terdingin di benua tersebut, saat lapisan es seharusnya mengalami pertumbuhan jauh lebih cepat, menurut laporan NASA yang dipublikasi pada 26 September 2023.

Sementara, es laut samudra Arktik kemungkinan mencapai batas minimum tahunannya pada 19 September 2023. Ini menjadikannya tahun terendah keenam dalam catatan satelit, menurut para peneliti di NASA dan Pusat Data Salju dan Es Nasional (NSIDC). “Ini merupakan rekor terendah es laut di Antartika,” kata Walt Meier, ilmuwan es laut di NSIDC, dalam komentar yang dipublikasi NASA.

Pertumbuhan es laut tampak rendah di hampir seluruh benua Antartika dibandingkan di satu wilayah mana pun, katanya. Tahun ini di Kutub Utara, para ilmuwan mengamati tingkat es yang sangat rendah di Jalur Barat Laut. 

“Di sana lebih terbuka dibandingkan sebelumnya. Tampaknya juga terdapat es yang lebih longgar dengan konsentrasi lebih rendah – bahkan di wilayah Kutub Utara – dan wilayah yang dulunya merupakan lapisan es padat selama musim panas,” ujarnya.

Kata dia, hal ini semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Perubahan itu disebut sebagai dampak fundamental terhadap pemanasan global. Sejak dimulainya pencatatan es oleh satelit pada 1979, es laut tidak hanya menyusut di Kutub Utara, tetapi juga semakin muda.

Pencairan musim semi yang dimulai lebih awal dan pembekuan musim gugur yang terjadi lebih lambat menyebabkan musim pencairan es yang lebih lama. 

Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata di seluruh Samudra Arktik, pembekuan terjadi semakin lama yaitu sekitar seminggu kemudian setiap dekade, atau satu bulan lebih lambat dibandingkan di tahun 1979.

Kepala Laboratorium Ilmu Kriosfer NASA di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard, Nathan Kurtz, mengatakan bahwa seiring dengan pemanasan Arktik empat kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di planet ini, es juga semakin menipis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ketebalan di akhir musim pertumbuhan sangat menentukan kelangsungan hidup es laut. Penelitian baru kali ini menggunakan satelit seperti ICESat-2 (Ice, Cloud and land Elevation Satellite-2) milik NASA untuk memantau seberapa tebal es sepanjang tahun,” ujarnya.

Kurtz mengatakan pengukuran es laut dalam jangka panjang sangat penting untuk mempelajari apa yang terjadi secara nyata di kutub. NASA disebut sedang mencoba menghubungkan pengukuran mutakhir dengan catatan sejarah untuk lebih memahami faktor yang mendorong perubahan es laut. 

Para ilmuwan juga sedang berupaya memahami penyebab sedikitnya pertumbuhan es laut Antartika, yang mungkin disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor seperti El Nino, pola angin, dan pemanasan suhu laut. 

Penelitian baru menunjukkan bahwa panas laut kemungkinan besar memainkan peran penting dalam memperlambat pertumbuhan es di musim dingin dan meningkatkan pencairan es di musim panas.

Tingkat terendah pada 2023 ini merupakan kelanjutan dari tren penurunan es laut Antartika yang dimulai setelah rekor tertinggi pada 2014. Sebelum tahun 2014, es di sekitar benua tersebut meningkat sedikit demi sedikit, sekitar 1 persen per dekade.

NASA | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Bangga Anaknya Pukuli Pembakar Al Quran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

5 jam lalu

kota reykjavik Islandia (Pixabay.com)
5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

Mengapa tak ada nyamuk di Islandia? Berikut beberapa fakta unik tentang negara Pulau Es ini. Apa saja?


NASA dan India Akan Luncurkan Satelit Iklim pada 2024

8 hari lalu

Satelit NISAR memasuki ruang vakum termal di fasilitas ISRO di Bengaluru pada 19 Oktober. (Kredit gambar: ISRO)
NASA dan India Akan Luncurkan Satelit Iklim pada 2024

NASA dan ISRO sedang melakukan sentuhan akhir pada satelit NASA-ISRO Synthetic Aperture Radar (NISAR).


Misi Dragonfly Bertenaga Nuklir ke Bulan Saturnus, Titan, Ditunda hingga 2028

8 hari lalu

Ilustrasi misi Dragonfly yang terbang di atas bulan Saturnus, Titan. (Kredit gambar: NASA/Johns Hopkins APL/Steve Gribben)
Misi Dragonfly Bertenaga Nuklir ke Bulan Saturnus, Titan, Ditunda hingga 2028

Titan adalah sebuah planet yang menurut para ilmuwan kaya akan molekul organik.


NASA Tawarkan Pengalaman Menyaksikan Gerhana Matahari Total di Air Terjun Niagara pada 2024

23 hari lalu

Air terjun Niagara salah satu tempat wisata alam yang sangat terkenal di Amerika. Air terjun Niagara merupakan gabungan dari 3 air terjun, sehingga biasa disebut air terjun Horseshoe. Niagara mengaliri air sebanyak 6 juta kubik permenit, sungguh kekuatan air yang sangat dahsyat. Roberto Machado Noa/Getty Images
NASA Tawarkan Pengalaman Menyaksikan Gerhana Matahari Total di Air Terjun Niagara pada 2024

Air Terjun Niagara dianggap pas jadi latar belakang alam yang spektakuler untuk peristiwa sekali seumur hidup ini.


Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

29 hari lalu

Astronot NASA Frank Borman dalam foto tak bertanggal. Borman menjabat sebagai komandan Apollo 8, misi pertama terbang keliling dunia. Atas perkenan NASA/Handout melalui REUTERS
Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

Mantan astronot AS Frank Borman meninggal pada usia 95 tahun.


Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

29 hari lalu

Asteroid Dinkinesh selebar setengah mil di sebelah kiri dan biner kontak yang menarik di sebelah kanan. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL
Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.


Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

32 hari lalu

Tim peneliti NASA berhasil menemukan tanda-tanda lubang hitam yang sedang berkembang hanya 470 juta tahun pascaperistiwa Dentuman Besar (Big Bang). (NASA)
Teleskop NASA Temukan Lubang Hitam Terjauh yang Pernah Terdeteksi

Lubang hitam tersebut berada pada tahap awal pertumbuhan yang belum pernah disaksikan sebelumnya.


NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

34 hari lalu

Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO
NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.


Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

43 hari lalu

Sebuah ilustrasi menunjukkan bagaimana lanskap seukuran Belgia yang terletak di Wilkes Land, Antartika Timur akan tampak jika lapisan es tebal yang menutupinya terangkat. Stewart Jamieson, Universitas Durham/Handout melalui REUTERS
Imuwan Temukan Antartika Pernah Jadi Rumah Bagi Sungai & Hutan Penuh Kehidupan

Lanskap kuno yang terbentuk oleh sungai terungkap jauh di bawah es Antartika.


Ilmuwan Identifikasi Lapisan Cair di Interior Planet Mars

44 hari lalu

Lubang bor di permukaan Mars oleh Perseverance NASA dalam percobaan pertamanya mengumpulkan sampel batuan dari planet itu pada 6 Agustus 2021. mars.nasa.gov
Ilmuwan Identifikasi Lapisan Cair di Interior Planet Mars

Para ilmuwan mengidentifikasi lapisan cair jauh di dalam interior planet Mars.