TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina setuju untuk memberikan izin ekspor biji-bijian ke Slovakia pada Kamis dan mendorong kesepakatan dengan Polandia untuk mengakhiri pembatasan yang dilakukan negara tetangganya terhadap biji-bijian yang terpaksa dikirim melalui jalur darat sejak invasi Rusia tahun lalu.
Slovakia, Polandia dan Hongaria memberlakukan pembatasan nasional terhadap impor biji-bijian Ukraina pekan lalu setelah eksekutif Uni Eropa memutuskan untuk tidak memperpanjang larangan impor ke negara-negara tersebut dan sesama anggota blok tersebut, Bulgaria dan Rumania.
Negara-negara tersebut berpendapat bahwa barang-barang pertanian Ukraina yang murah dan dimaksudkan untuk transit lebih jauh ke barat dan ke pelabuhan, dijual secara lokal, sehingga merugikan petani mereka sendiri. Uni Eropa, yang memberlakukan larangan tersebut pada Mei, membiarkannya berakhir pada Jumat setelah Ukraina berjanji untuk memperketat kontrol.
Hampir sepanjang tahun lalu, sekitar 60% biji-bijian dari Ukraina, salah satu eksportir terbesar dunia, telah transit melalui lima negara bagian timur Uni Eropa tersebut.
Perselisihan ini meningkat ketika Ukraina, yang beralih ke jalur darat ke barat setelah blokade de facto Rusia terhadap pelabuhan Laut Hitamnya, mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas larangan tersebut dan mengancam akan melakukan pembatasan impor sebagai balasannya.
Kementerian Pertanian Slovakia mengatakan pihaknya telah sepakat dengan Ukraina untuk membentuk sistem perizinan perdagangan biji-bijian, yang jika sudah ditetapkan, akan memungkinkan pencabutan larangan impor empat komoditas Ukraina ke Slovakia.
“(Para menteri) sepakat untuk menciptakan sistem perdagangan biji-bijian berdasarkan penerbitan dan pengendalian izin,” kata kementerian Slovakia melalui email. “Sampai sistem ini berjalan dan diuji sepenuhnya, larangan impor empat komoditas dari Ukraina masih berlaku.”
Ukraina telah setuju untuk membatalkan pengaduannya terhadap WTO, kata kementerian Slovakia. Para pejabat Ukraina tidak segera mengomentari hal tersebut. Juru bicara WTO mengatakan saat ini belum ada informasi mengenai kemungkinan pembatalan permintaan konsultasi dari Ukraina.
Ukraina mengatakan menteri pertaniannya, melalui panggilan telepon dengan rekannya dari Polandia, setuju untuk mencari solusi terhadap sengketa gandum demi kepentingan kedua negara.
“Tidak ada orang di Ukraina yang tertarik untuk menciptakan masalah bagi para petani Polandia,” kata Duta Besar Ukraina untuk Polandia Vasyl Zvarych kepada kantor berita Polandia, PAP, dan menambahkan bahwa menurutnya kesepakatan mengenai masalah gandum dapat dicapai.
Menteri Pertanian Spanyol mengatakan pada Senin bahwa larangan tersebut tampaknya ilegal, sementara Menteri Pertanian Perancis mengatakan larangan tersebut mempertanyakan solidaritas Eropa.