TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha dan filantropi AS Howard Buffett, mengatakan bahwa perhatian masyarakat Barat terhadap perang di Ukraina bisa berkurang pada tahun mendatang, dan ia mungkin akan meningkatkan dukungannya kepada Ukraina untuk memberikan contoh.
Buffett, yang yayasannya telah menyumbangkan ratusan juta dolar ke Ukraina sejak invasi Rusia dan merupakan putra dari investor miliarder Warren Buffett, menyebut kampanye kepresidenan AS sebagai salah satu kemungkinan alasan mengapa perhatian publik bisa terbelah.
Baca juga:
"Saya punya kekhawatiran mengenai apakah masyarakat bisa mempertahankan tingkat perhatian (pada Ukraina). Khususnya, di AS, salah satu kelemahannya adalah kampanye politik yang kita jalani," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di Kyiv.
Amerika Serikat akan mengadakan pemilihan presiden pada bulan November 2024 dan beberapa calon dari Partai Republik mempersoalkan besarnya bantuan militer dan keuangan yang diberikan ke Kyiv, sehingga mempertanyakan sikap Washington di masa depan.
Buffett mengatakan gagasan bahwa “kelelahan” Ukraina dapat terjadi di kalangan masyarakat Barat menunjukkan bahwa sekutu Kyiv harus melipatgandakan dukungan mereka.
"Ini pertarungan yang lebih sulit, tapi saya pikir membiarkan perang berlarut-larut adalah sebuah kesalahan besar. Saya pikir AS dan Eropa harus mengambil langkah lebih jauh lagi dan membantu Ukraina memenangkan perang ini dan mengakhirinya."
Ukraina sudah tiga setengah bulan menjalani operasi militer yang didukung Barat untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia di timur dan selatan, namun belum berhasil mencapai kemajuan signifikan apalagi cuaca akan berubah dalam beberapa minggu mendatang.
Di beberapa negara Eropa Timur terdapat tanda-tanda pandangan yang lebih kritis mengenai besarnya dukungan militer asing untuk Ukraina, dan kemarahan di kalangan petani yang mengatakan impor pangan Ukraina merugikan harga pangan mereka. Polandia, Hongaria dan Slovakia telah melarang impor gandum Ukraina.
“Masyarakat harus memahami bahwa kami berkomitmen terhadap Ukraina, kami tidak akan kemana-mana, kami tidak akan melambat, kami akan meningkatkan kecepatan jika itu yang harus kami lakukan,” kata Buffett.
Buffett, yang telah mengunjungi daerah-daerah hancur di Ukraina dalam serangkaian perjalanan di tengah perang ini, mengatakan ia memperkirakan dukungan yayasannya akan mencapai sekitar $500 juta pada akhir tahun ini.
Yayasannya telah membantu para petani, upaya pembersihan ranjau, dan distribusi generator yang diperlukan untuk mengatasi pemadaman listrik massal, jembatan ponton untuk menggantikan jembatan yang dibom, serta makanan dan perlengkapan makanan di sepanjang garis depan.
Dukungan keuangan dan militer Barat sangat penting bagi Kyiv untuk mempertahankan diri melawan kekuatan negara adidaya nuklir yang merupakan negara terbesar di dunia.
Perekonomian Ukraina menyusut sekitar sepertiga pada 2022. Jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat invasi Rusia pada bulan Februari 2022 dan kota-kota hancur. Puluhan ribu orang telah kehilangan nyawa mereka.
REUTERS
Pilihan Editor Putra Mahkota Arab Saudi MBS Sebut Normalisasi dengan Israel Semakin Dekat