TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu berjanji bekerja sama menormalisasi hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi. Normalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi merupakan negosiasi kompleks yang melibatkan jaminan keamanan AS dan bantuan nuklir sipil yang diminta oleh Riyadh.
“Saya pikir di bawah kepemimpinan Anda, Tuan Presiden, kita dapat mewujudkan perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi,” kata Netanyahu kepada Biden.
“Perdamaian seperti itu akan sangat membantu dalam mengakhiri konflik Arab-Israel, mencapai rekonsiliasi antara dunia Islam dan negara Yahudi dan memajukan perdamaian sejati antara Israel dan Palestina,” katanya.
Netanyahu mengatakan mereka bisa bekerja sama untuk membuat sejarah. “Bersama-sama,” kata Biden menandakan komitmennya terhadap upaya normalisasi antara Israel dan Arab Saudi.
Keduanya bertemu untuk pertama kali sejak Netanyahu kembali berkuasa pada Desember 2022. Kedua pemimpin mengisyaratkan keinginan untuk meredakan ketegangan dalam hubungan, namun Biden juga menjelaskan bahwa ia bertekad untuk membahas perbedaan di antara mereka.
Hal ini termasuk penolakan Biden terhadap rencana perombakan peradilan yang kontroversial dari pemerintahan sayap kanan Netanyahu serta kekhawatirannya mengenai sikap keras Israel terhadap Palestina. “Saya harap kita bisa menyelesaikan beberapa hal hari ini,” kata Biden sambil duduk berdampingan dengan Netanyahu di ballroom hotel di New York, Rabu, 20 September 2023.
Dalam pernyataannya yang diterbitkan setelah pertemuan itu, Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali keprihatinannya mengenai perubahan mendasar apa pun pada sistem demokrasi Israel, tanpa adanya konsensus seluas mungkin. Biden juga menyerukan tindakan segera untuk meningkatkan situasi keamanan dan ekonomi, menjaga kelangsungan solusi dua negara, dan mendorong perdamaian yang adil dan abadi antara Israel dan Palestina.
Alih-alih mengadakan pertemuan di Gedung Putih, kedua pemimpin melakukan pembicaraan saat keduanya menghadiri Majelis Umum tingkat tinggi PBB tahunan. Biden mengundang Netanyahu untuk mengunjungi Washington sebelum akhir tahun ini.
Biden menegaskan kembali komitmennya untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Ia juga mengulangi dukungannya terhadap solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan normalisasi Israel - Palestina masih sulit dilakukan. “Ada beberapa cara untuk melakukan perjalanan sebelum kita sampai di sana,” pejabat itu.
REUTERS
Pilihan Editor: Militer Ukraina Menskors Juru Bicara Transgender asal AS, Ada Apa?