TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa invasi Rusia ke negaranya adalah “kriminal”. Ia pun mendesak PBB agar Moskow dicabut hak vetonya di DK PBB yang kuat tersebut.
Dalam pertemuan langsung pertama Zelensky di sidang DK PBB mengenai invasi Moskow ke negaranya, ia mengatakan bahwa veto Rusia telah membuat badan dunia tersebut “tidak efektif”.
“Setiap orang di dunia dapat melihat apa sebenarnya yang membuat PBB tidak efektif. Di kursi Dewan Keamanan ini, yang diduduki Rusia secara ilegal karena manipulasi di balik layar setelah runtuhnya Uni Soviet, terdapat para pembohong yang tugasnya membenarkan agresi dan genosida yang dilakukan oleh Rusia,” katanya.
“Veto di tangan agresor inilah yang membuat PBB menemui jalan buntu. Tidak peduli siapa Anda, sistem PBB yang ada masih membuat Anda kurang memiliki hak veto yang hanya dimiliki segelintir orang dan digunakan oleh satu negara – Rusia – sehingga merugikan semua anggota PBB lainnya,” katanya.
“Pembicaraan dan proyek reformasi PBB selama bertahun-tahun harus menjadi proses reformasi PBB. Penggunaan hak veto memerlukan reformasi, dan ini bisa menjadi kunci reformasi,” katanya.
Dia menambahkan bahwa satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi adalah penarikan penuh pasukan Rusia dan pemulihan kendali Kyiv atas wilayahnya dalam perbatasan tahun 1991 setelah jatuhnya Uni Soviet.
“Sebagian besar dunia mengakui kebenaran tentang perang ini,” kata Zelensky di hadapan duta besar Rusia untuk PBB yang duduk di hadapannya. “Ini adalah agresi kriminal dan tidak beralasan yang dilakukan Rusia terhadap negara kami yang bertujuan untuk merebut wilayah dan sumber daya Ukraina.”
Sebelumnya, Dubes Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia memprotes pidato Zelensky di dewan tersebut. Selama September, DK PBB yang memiliki 15 anggota diketuai oleh Albania.
“Saya ingin meyakinkan rekan-rekan kami di Rusia dan semua orang di sini bahwa ini bukanlah operasi khusus yang dilakukan oleh kepresidenan Albania,” kata Perdana Menteri Albania Edi Rama kepada Nebenzia, menyindir sebutan Rusia untuk perang mereka di Ukraina.
“Ada solusi untuk ini. Jika Anda setuju, Anda menghentikan perang dan Presiden Zelensky tidak akan berpidato.”
Moskow mengatakan pihaknya melakukan “operasi militer khusus” di Ukraina, karena ambisi Kyiv untuk berintegrasi dengan Barat – termasuk NATO – menimbulkan ancaman terhadap keamanan nasional Rusia.
Pilihan Editor: Dijadwalkan Bicara di Sidang Majelis Umum PBB, Zelensky: Kami Ingin Didengar
REUTERS | AL JAZEERA