TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang pria di sepanjang perbatasan Gaza-Israel pada Selasa, 19 September 2023, dan tiga pria dalam bentrokan di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki, kata para pejabat Palestina.
Warga Palestina yang terbunuh di Gaza adalah korban jiwa pertama dalam konfrontasi yang terjadi hampir setiap hari di sepanjang perbatasan setelah berbulan-bulan relatif tenang.
“Agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami di Gaza, Jenin dan kota-kota Palestina lainnya akan membawa kekerasan dan eskalasi ke seluruh wilayah,” kata Nabil Abu Rudeineh, juru bicara resmi Kepresidenan Palestina.
Pernyataan dari militer Israel menyebutkan "ratusan perusuh berkumpul dalam kerusuhan disertai kekerasan di dekat pagar keaman
“Dalam insiden tersebut, sejumlah alat peledak diaktifkan oleh para perusuh,” kata pernyataan itu, namun tidak mengkonfirmasi kematian tersebut.
Para pejabat kesehatan mengatakan Youssef Radwan yang berusia 25 tahun ditembak di lehernya di perbatasan dan meninggal di rumah sakit dan 11 orang lainnya terluka dalam kekerasan tersebut.
Secara terpisah, tiga pria Palestina, berusia 22, 23 dan 24 tahun, ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel dan sedikitnya 30 orang terluka dalam bentrokan di Jenin, kata para pejabat Palestina.
Militer Israel mengatakan salah satu drone miliknya menyerang di Jenin namun tidak mengkonfirmasi jumlah korban.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan mereka mendapat serangan di Tepi Barat selama penggerebekan dan sebuah bahan peledak diledakkan di bawah kendaraan militer yang kemudian perlu diselamatkan.
“Selama penyelamatan, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah pasukan, teridentifikasi adanya serangan pada kendaraan penyelamat dan tidak ada korban cedera IDF yang dilaporkan,” kata pernyataan itu.
Selama beberapa minggu terakhir, militer mengatakan tentaranya telah menggunakan cara-cara untuk membubarkan kerusuhan terhadap warga Palestina yang melemparkan bahan peledak ke pagar perbatasan di sepanjang Jalur Gaza.
Pekan lalu, lima warga Palestina terbunuh di perbatasan akibat alat peledak yang diledakkan secara tidak sengaja oleh para demonstran yang berencana menggunakannya untuk melawan pasukan Israel.
Hamas, kelompok bersenjata Islam yang menguasai Gaza, mendukung demonstrasi di perbatasan. Penyelenggara, Selasa, mengatakan demonstrasi tersebut diadakan sebagai protes atas kunjungan orang-orang Yahudi ke kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem.
Yang lainnya dipanggil untuk mendukung tahanan Palestina yang dipenjara di Israel dan blokade Israel di wilayah pesisir yang sempit, yang merupakan rumah bagi sekitar 2,3 juta warga Palestina yang perekonomiannya terpuruk akibat pembatasan tersebut.
Israel mengatakan blokadenya diperlukan untuk menghentikan pengiriman senjata ke Hamas, yang telah berperang beberapa kali sejak kelompok tersebut menguasai Gaza pada tahun 2007, dua tahun setelah Israel menarik pemukim dan pasukannya dari daerah kantong kecil di pesisir pantai tersebut.
REUTERS
Pilihan Editor: Top 3 Dunia: Uang Tukar Tahanan AS-Iran, Anak El Chapo dan Jet F-35 Ditemukan