TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang digelarnya forum bisnis antara Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia pada Oktober mendatang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut pasar nontradisional kawasan tersebut memiliki potensi bisnis sangat besar.
Kadin Indonesia telah digandeng oleh Kementerian Luar Negeri RI dalam lima tahun terakhir untuk menjadi mitra dalam penyelenggaraan Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum, dengan tujuan memperluas peluang bisnis dengan Amerika Latin dan Karibia.
Tahun ini, forum tersebut akan diadakan untuk yang kelima kalinya pada 16-17 Oktober di Jakarta.
Terkait hal ini, Wakil Koordinator Bidang Maritim, Investasi dan Luar Negeri Kadin, Shinta Kamdani, mengatakan Indonesia tak bisa bergantung pada pasar tradisional seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam berbisnis.
Menurutnya, diversifikasi ekspor diperlukan dalam kondisi ekonomi seperti ini. Hal ini dia sampaikan dalam media gathering bersama Kemlu RI di Jakarta, Senin, 18 September 2023.
“Karena enggak bisa bergantung pada pasar tradisional AS dan EU (Uni Eropa). Kita harus melampaui itu,” katanya.
Shinta menyebut kebanyakan negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia memiliki pendapatan menengah ke atas, dengan PDB per kapita rata-rata 9.474 dolar AS.
Total populasi di kawasan tersebut pun melebihi pasar Uni Eropa, dengan jumlah 666 juta jiwa dibandingkan dengan 448 juta orang di negara-negara Uni Eropa.
“Sebenarnya pasar LAC (Amerika Latin dan Karibia) jauh lebih besar dari pasarnya EU. Terkadang kita lupa itu. Kenapa? Karena kita anggap jauh sekali,” ujarnya.
Shinta pun menambahkan bahwa ekonomi Indonesia dan Amerika Latin dan Karibia bersifat komplementer satu sama lain.
“Kita didominasi industri manufaktur, kalau mereka lebih berbasis jasa. Jadi, sangat komplementer dengan kita,” kata dia. “Maka, kami melihat bahwa kemitraan banyak sekali yang bisa kita bangun, baik ekspor maupun impor.”
NABIILA AZZAHRA ABDULLAH
Pilihan Editor: Protes Bahan Bakar Fosil, Aktivis Coret Gerbang Brandenburg di Berlin dengan Cat Semprot