TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kota di Cina melancarkan operasi untuk menemukan sejumlah besar buaya yang melarikan diri ketika banjir melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir. Topan membawa hujan lebat hingga ke Cina selatanp pada pekan lalu. Akibatnya sejumlah wilayah terendam banjir termasuk di Hong Kong dan sekitarnya.
Banjir di sekitar kota Maoming di provinsi Guangdong menyebabkan sebuah danau di peternakan buaya komersial meluap. Lebih dari 70 ekor buaya pun melarikan diri, menurut laporan media lokal.
Saat ini buaya yang kabur itu sedang dikejar. Seseorang yang menjawab telepon di kantor manajemen darurat setempat tidak mengatakan berapa banyak hewan yang masih berkeliaran atau apakah ada yang berhasil ditemukan sejauh ini.
Sebuah video yang diterbitkan oleh Beijing News, media yang didukung pemerintah menunjukkan petugas berseragam merah mencari biaya di ladang yang terendam banjir dengan perahu penyelamat. Gambar lebih lanjut menunjukkan beberapa binatang bersisik sepanjang dua meter tergeletak di jalan, rahang mereka yang menakutkan diikat erat dengan pita merah.
“Buaya masih berada di dalam air, dan beberapa departemen pemerintah berupaya menangkap mereka,” menurut laporan China National Radio (CNR) yang berafiliasi dengan pemerintah.
“Situasi spesifiknya masih dalam penyelidikan (termasuk) jumlah buaya secara spesifik,” kata CNR.
Buaya dibiakkan di Cina untuk diambil kulitnya dan juga dagingnya. Buaya terkadang digunakan dalam pengobatan tradisional.
Daerah yang terkena dampak banjir juga merupakan rumah bagi taman hiburan buaya dan pusat penangkaran buaya terbesar di negara ini. “Buaya adalah hewan yang haus darah, mereka pasti akan menggigit manusia,” tulis salah satu pengguna di platform media sosial Weibo.
“Jangan khawatir, mereka akan meninggalkanmu begitu mereka memakanmu,” ujar yang lain bergurau.
CHANNEL NEWS ASIA
Pilihan Editor: Penyelidikan Temukan 1.000 Kasus Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Swiss Sejak 1950